Senin, 22 Desember 2025

DKR Dorong Partisipasi Pemuda Meningkatkan Kesatuan Bangsa

- Kamis, 3 Agustus 2017 | 09:07 WIB
SAMBUTAN: Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan, memulai sambutannya kala mengisi acara diskusi, di Gedung Perpustakaan Kota Depok, kemarin. Foto : Irwan/Radar Depok Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok menggelar diskusi publik bertemakan mendorong partisipasi pemuda meningkatkan kesatuan bangsa. Acara diadakan di Gedung Perpustakaan Kota Depok, pekan kemarin. Laporan: Muhammad Irwan Supriyadi/Radar Depok Adapun landasan diskusi, guna meningkatkan kesatuan anak muda di Kota Depok. Dalam acara ini, DKR menggaet Ditjen Politik dan Pemerintah Umum, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Peserta berasal dari pelajar di Kota Sejuta Maulid ini. Jumlahnya ratusan. "Kami sengaja merangkul pemerintah pusat,” ujar Roy. Diharapkan dari kegiatan ini, bisa memicu para kaum muda untuk menjadi agen perubahan di wilayahnya masing-masing, dan bisa berguna dalam pembangunan sesuai bidangnya. Salah satu pembicara, Rubaidah mengatakan, pemuda perlu dimobilisasi sebagai agen perubahan mulai dari tingkat SLTA hingga perguruan tinggi. Ini untuk meningkatkan kepekaan serta rasa memiliki terhadap bangsa dan negara. Sebagai agen perubahan, tentunya pemuda berperan menjadikan masyarakat berbangsa dan bernegara ini berubah ke arah yang lebih baik. Kata Rubaidah, potensi pemuda sebagai agen perubahan sangat besar. “Sehingga keberadaan mereka perlu dilibatkan mulai sebagai agen gerakan anti korupsi, atau organisasi yang berbasis moral," katanya. Kata dia, pemuda perlu dilibatkan agar 'sense of moral' mereka tetap diasah dalam menyoroti problem bangsa dan negara ini. Dalam gerakannya kepemudaan harus tetap menjaga semangat NKRI Pancasila dan UUD 1945. Prihal kondisi pemuda saat ini, ia merasa miris. Apalagi, pergaulan di jaman sekarang kurang dipahami sebagian besar pemuda. Sebab, mereka sudah terjebak pada dunia materialistik, pragmatis, individualistik. Bahkan hedonistik dan tidak punya arah. Hal ini juga terpengaruh pada pemimpin bangsa ini sibuk dengan kepentingan-kepentingan politik semata. "Karena itu sebagai generasi penerus pemuda  perlu pembinaan mental idiologi. Dengan melalui kursus-kursus kurikuler bagi kalangan para pemuda," katanya. Disamping itu, sebagai agen perubahan, pemuda perlu diberi ruang untuk menduduki posisi strategis. ”Agar dapat melakukan inovasi-inovasi dalam menyelesaikan masalah sosial,” tutupnya. (irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X