Minggu, 21 Desember 2025

Pradi: Tujuan Politik Bukan Saling Mencederai

- Sabtu, 5 Agustus 2017 | 09:03 WIB
SAMBUTAN: Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna, saat menyampaikan sambutan dalam Rapimcab DPC Partai Gerindra. Foto : Irwan/Radar Depok RADAR DEPOK.COM - Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna menyayangkan celoteh dari Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra, Arief Puyouno, yang akhirnya berbuntut panjang dengan PDI Perjuangan. Untuk diketahui, Arief dalam ucapannya, menyamakan PDI Perjuangan dengan PKI. Kata Pradi, Partai Gerindra sebagai politik, menerapka cara politik yang beretika dan tidak mentolerir sikap yang mencederai beda partai politik. "Sikap itu sangatlah tidak baik dan berdampak pada keharmonisan dengan PDI Perjuangan. Khususnya di Depok," kata Pradi, kepada Radar Depok, Kamis (3/8). Ihwal langkah kader PDI Perjuangan Kota Depok yang mempolisikan Arief, kata dia, hal tersebut sah-sah saja. Karena jika itu terjadi kepada Partai Gerindra, tentu akan mengambil sikap serupa. Diketahui, DPP Partai Gerindra sudah mengeluarkan peringatan keras kepada Arief. "Tujuan politik bukan saling mencederai. Sikap Waketum itu bukalah mewakili Partai Gerindra," tegas Wakil Walikota Depok itu. Sebelumnya, Kamis (3/8) sekitar pukul 14:00 WIB, kader PDI Perjuangan Kota Depok menyambangi Mapolresta Depok. Mereka membuat laporan polisi atas ucapan Arief. Surat laporan tersebut bernomor: STPLP/2077/K/VIII/2017/PMJ/Resta Depok. Kedatangan pengurus sebelas PAC itu didampingi Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Totok Sarjono. ”Keluarga besar PDIP merasa sakit dan sedih. Itu bukan hanya menghina lewat kata-kata, tetapi marwah PDIP,” kata Totok. Totok menegaskan, setiap kader partai telah diajarkan ideologi, yaitu Pancasila. "Jadi, jangan samakan kami dengan PKI, yang sudah dilarang dengan TAP MPR tahun 1966. Itu penghinaan," ucap Toto geram. Selain itu, setiap kader tidak terima atas pernyataan bahwa PDIP disebut sebagai penipu rakyat. Untuk itu, dirinya bersama pengurus sebelas PAC PDIP akan menuntut Arief, yang telah menghina partainya. Bersama puluhan kader PDIP, Toto membawa bukti berupa rilis media online dan potongan bukti penghinaan Arief kepada PDIP. Selain itu, Toto menyatakan tetap akan meneruskan laporan tersebut meski Arief, telah meminta maaf. "Permintaan maafnya merupakan bukti dia salah. Laporan kami ke polisi tanpa perintah dari pusat," tandasnya. (irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X