Senin, 22 Desember 2025

Polresta Depok Rangkul Masyarakat untuk Atur Lalu Lintas

- Jumat, 11 Agustus 2017 | 09:59 WIB
BERMITRA: Polresta Depok merangkul 60 masyarakat (Pak Ogah) untuk membantu mengatur lalu lintas. Foto : Irwan/Radar Depok Realisasi program Polda Metro Jaya. Satuan Lalu Lintas Polresta Depok, merangkul sebanyak 60 masyarakat sipil untuk dibina, guna kemudian membantu mengatur lalu lintas di Kota Sejuta Maulid ini. Laporan: Muhammad Irwan Supriyadi/Radar Depok Cara ini bisa dibilang efektif. Ketimbang para Pak Ogah ini berkeliaran bebas tanpa dibekali norma di jalan, lebih baik mereka dibina. Diberi tahu cara mengatur lalu lintas yang baik. Termasuk cara mengurai kemacetan. Dan yang sangat penting, mereka tidak boleh 'usil' jika ada pengendara yang emoh memberi persenan. Jadi sifatnya, kalau dikasih syukur, tak dapat jangan berbuat jahil. Misal, membaret body mobil. “Mereka (Pak Ogah) dirangkul untuk membantu mengatur lalu lintas yang memang kerap macet.  Puluhan masyarakat yang dirangkul ini, memang sudah biasa mengatur lalu lintas di sejumlah titik,” ungkap Kasat Lantas Polresta Depok, Kompol Sutomo. Sebagai langkah perdana, pihaknya menggaet sebanyak 60 orang. Nantinya, direncanakan merangkul sebanyak 50 orang lagi. Kata Sutomo, upaya merangkul warga sipil, merupakan bentuk sebagai kedekatan Polri dengan masyarakat. Bisa saling bermitra. “Saya anggap mereka (Pak Ogah) sebagai mitra Satuan Lalu Lintas untuk membantu dalam pengaturan lalu lintas di jalan,” ucap Sutomo. Selain itu, tujuannya guna dapat membantu petugas di lapangan dalam menciptakan kelancaran lalu lintas, khususnya di putaran U-turn dan persimpangan jalan. “Warga yang kita rekrut ini merupakan pilihan yang mempunyai kepedulian dalam ketertiban berlalu lintas,” tegas pria yang akrab disapa Tomo ini. Setelah nantinya dibina, mereka akan diberi tanda pengenal dan rompi. Barulah siap turun ke jalan. Diharapkan dari langkah ini, pelayanan kepada masyarakat bakal semakin maksimal. Masalah di jalan, diakui Tomo, perlu sentuhan masyarakat langsung. Karena itu tadi. Anggota Polri di lapangan terbatas jumlahnya. Sementara titik kemacetan, cukup banyak. Belum lagi setiap waktunya, volume kendaraan terus bertambah. Ujung-ujungnya menyebabkan macet. “Diharapkan setelah kita bentuk mitra ini, dapat bekerjasama dengan petugas lantas yang ada di jalan dan membantu melakukan pengaturan lalulintas. Kami juga akan bekali ilmu penanganan pertama jika ada kasus kecelakaan,” pungkasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X