RAPAT: Pengurus DPD PKS Kota Depok saat mengadakan rapat di kantornya di bilangan Kecamatan Beji. Foto : Irwan/Radar Depok RADAR DEPOK.COM – Presiden PKS, Sohibul Iman, sudah melontarkan pernyataan jika di Pilgub Jabar 2018, partainya bersama Partai Gerindra bakal mengusung pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu. Hal ini yang kemudian menimbulkan gejolak. Partai Gerindra belum merestui pasangan ini. Mereka tetap keukeuh untuk mendorong Mulyadi, Ketua Partai Gerindra Jawa Barat, untuk bisa ikut kontestasi Pilgub Jabar. Menangapi hal ini, Ketua DPD PKS Kota Depok, Hafid Nasir, menuturkan bahwa PKS dan Partai Gerindra semakin akrab. Bahkan diklaim, 80 persen siap mengusung Deddy-Syaikhu. Namun dirinya menyadari, di politik semua bisa terjadi. Bahkan di injurytime sekalipun. "Tetap finalnya kalau sudah Ada Surat Keputusan (SK) dari masing-masing pimpinan di pusat dan jumpa pers resmi," ungkap Hafid, kepada Radar Depok, kemarin. Di Pilgub Jabar ini, kata dia, PKS tidak bisa mengusung calon sendiri. Karena hanya punya 12 kursi di DPRD Jabar. Sebab itu membutuhkan koalisi guna mencukupi syarat 20 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon. “Harus berkoalisi dengan parpol lain. Bila Gerindra dan PKS berkoalisi sudah pasti bisa mengusulkan. Karena, Partai Gerindra di Jawa Barat memiliki 11 kursi,” terang dia. Sebelumnya, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna, mengaku belum bisa menerima langkah PKS yang sudah mengusung pasangan Deddy Mizwar – Ahmad Syaikhu. Sebab, kata Pradi, partainya masih tetap memegang teguh hasil Rapimcab dan Rapimda Partai Gerindra. Adapun keputusannya, mengusung Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, sebagai calon gubernur. Karena sedari awal, partai berlambang Burung Garuda ini menginginkan ada kader internal yang dapat bertarung langsung di Pilgub Jabar. “Masih jadi pegangan (hasil Rapimcab/Rapimda). Kami menginginkan kader (internal) yang maju,” kata Pradi. Pria yang juga menjabat Wakil Walikota Depok ini berujar, sah-sah saja komentar Presiden PKS, Sohibul Iman, ihwal keputusannya mengusung Deddy-Syaikhu. Tapi menurutnya, itu bukanlah suatu keputusan final. (irw)