RADAR DEPOK.COM – Panggung Pilgub Jabar 2018 makin memanas. Sejumlah nama pasangan calon, disebut-sebut sudah menetapkan pasangan untuk bertarung di pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Semisal, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Mulyadi, yang santer dikabarkan siap berpasangan dengan ulama kondang, Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Kedua dikabarkan akan naik gerbong Partai Gerindra, PKB, dan PAN.
Menanggapi hal ini, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna, mengatakan jika pasangan Mulyadi-Aa Gym masih sangat dinamis. Begitu pun dengan konstelasi politik di Jawa Barat.
“Suasananya masih cair. Karena Surat Keputusan (SK) dan keputusan belum ada,” ungkap Pradi kepada Radar Depok, saat ditemui di Balaikota Depok, kemarin.
Menurut dia, kemunculan pasangan yang mengklaim diri akan tampil di Pilgub, secara politik sah-sah saja. Sehingga, tidak perlu dipersoalkan. Khusus di Depok, pihaknya hanya akan patuh atas keputusan (soal pasangan Pilgub). “Kami tunggu saja keputusan pusat,” terang Wakil Walikota Depok ini.
Namun untuk saat ini, sambung Pradi, ia masih fatsun akan keputusan Rapimcab DPC Partai Gerindra Kota Depok dan Rapimda DPD Partai Gerindra Jawa Barat, yang ingin mengusung Mulyadi sebagai calon gubernur. Ada juga nama Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah, yang juga dipertimbangkan.
“Dua calon ini elektabilitasnya terus naik, termasuk juga juga trennya,” jelas Pradi.
Ia menilai, menghadapi Pilgub Jabar, parpol masih melakukan proses penjajakan. Meski sudah bermunculan beberapa poros, seperti PDI Perjuangan dan Golkar. “Semua masih cair dan baru pen jajakan. Kita lihat saja,” tukasnya.
Senada diutarakan oleh Ketua Dewan Pembina DPC Partai Gerindra Kota Depok, Nuroji. Dikatakannya, pasangan Mulyadi-Aa Gym masih dinamis. Karena itu tadi, belum ada keputusan resmi dari DPP.
“Setahu saya belum ditetapkan. Sampai saat ini, saya tahunya tidak benar Mulyadi-Aa Gym telah diusung Gerindra,” kata Anggota DPR RI ini.
Terpisah, Wakil Ketua 1 Bidang OKK DPC Partai Gerindra Kota Depok, Mohammad HB, mengatakan Partai Gerindra dan PKS ini adalah sekutu di perpolitikan di negeri ini. Begitu juga di Jabar. Kedua partai ini bakal kembali berkoalisi.
“Gerindra maupun PKS tidak cukup syarat untuk mengajukan calon kalau tidak berkoalisi. Bahkan Gerindra Jabar menjalin komunikasi semua parpol. Sampai saat ini kita masih mendorong ke DPP agar kader internal yang diusung,” pungkasnya. (irw)