JUNIOR/RADAR DEPOK
AWASI: Kepala Rutan Kelas IIB Kota Depok, Sohibur Rachman mengawasi proses tes urine kepada 71 warga binaan (narapidana), kemarin. DEPOK - Awalnya malu-malu. Tapi apa daya, ini sebuah kewajiban yang mesti dituruti. Kemarin, sebanyak 71 warga binaan Rutam Kelas IIB Kota Depok dipaksa buang air kecil. Sampai-sampai mesti didampingi polisi pula. Bukan tanpa sebab. Hari itu secara mendadak, Kepala Rutan kelas IIB Kota Depok, Sohibur Rachman melakukan tes urine. Dia ingin memastikan bila narapidana di dalam rutan terbebas dari jerat narkoba. Tes dilakukan sekitar pukul 12:00 WIB, selepas apel siang pergantian tugas jaga. Tes tidak akan berhenti sampai disini. Kata Sohibur, akan ada lagi pemeriksaan lanjutan. Pesertanya random. “Tes saya lakukan mendadak. Alhamdulillah hasilnya negatif,” ungkap Sohibur kepada Radar Depok di ruangannya. Ia menambahkan tes urine dilakukan oleh staf medis rutan, yang disaksikan personel dari Polresta Depok, supaya lebih netral dan apa adanya. “Tidak ada kata terlambat jika ingin berbuat baik bagi diri sendiri maupun organisasi,” papar dia. Tes urine, kata dia, merupakan langkah tegas dari dirinya guna menekan peredaran narkoba di dalam rutan. “Berdasarkan perintah kementerian, lapas maupun rutan bebas dari narkoba. Tidak hanya warga binaan. Sebelumnya, tes serupa juga kami lakukan kepada pegawai rutan,” pungkasnya. (jun)