Senin, 22 Desember 2025

Spanduk Cagub Rusak Pohon

- Senin, 25 September 2017 | 06:30 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
BANNER CAGUB: Poster Walikota Bandung, Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat tampak terlihat di Jalan Kalimulya, Kota Depok. Poster tersebut sudah mulai beredar di sejumlah wilayah Kota Depok jelang berlangsungnya Pilkada Jabar pada 2018 mendatang. DEPOK - Pemasangan spanduk kampanye dari salah satu bakal calon Gubernur Jabar, menuai kecaman dari aktivis lingkungan hidup di Kota Depok. Pasalnya, spanduk dipantek ke pohon dengan paku. Khawatir, pohon menjadi rusak. Koordinator Forum Komunitas Hijau (FKH) Kota Depok, Heri Syaefudin mengatakan, terkait hal tersebut tentu sangat mengecewakan. Bahkan, bisa disebut sebagai tindakan brutal dari tim sukses (timses). "Itu tidak boleh dilakukan," kata Heri kepada Radar Depok, kemarin. Dari tindakan ini, dirinya berasumsi bisa timses tidak mengetahui bila isu lingkungan hidup sedang mendunia. Karenanya, calon pemimpin tersebut diharapkan tidak melakukan tindakan brutal dengan menyakiti pohon. "Bagaimana menjadi pemimpin, jika lingkungan saja disakiti," geramnya. Ia menuturkan, FKH acapkali mencabut banner atau spanduk di pohon. Namun, calon yang sudah melakukan tindakan brutal tersebut sudah mengakui dan meminta maaf di jejaring sosial. "Alasannya tidak bisa mengontrol hal itu. Sangat disayangkan, masa mengontrol timses saja tidak bisa bagaimana mengatur masyarakat di provinsi," tegasnya. Menurutnya, jika hal ini merupakan ketidaksengajaan, tetapi sampai sekarang tidak ada upaya pencabutan sendiri oleh timses tersebut. Terkesan dibiarkan. Nantinya, lanjut Heri, apa yang dilakukan pun ada sanksi sosial dari masyarakat dan jika memang ada unsur kesengajaan agar menjadi viral, hal tersebut merupakan tindakan brutal yang sangat mengecewakan.

"Kalau ingin viral dan dikenal, tidak seperti itu jalannya. Ini tindakan brutal namanya," ketus Heri.

Rencananya, Senin (25/9), FKH bersama Satpol PP Kota Depok dan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) akan mencabut banner yang dipasang menggunakan paku di pohon-pohon yang ada. "Berdasarkan koordinasi dengan Satpol PP dan DKLH, kami akan ke Kalimulya, karena informasinya lebanyak di titik itu. Dari info Depok pun sudah melakukan cabut pohon. Yang seperti ini sangat membantu lingkungan," ujarnya. Ia menambahkan, adanya tindakan brutal seperti ini, menandakan dunia politik belum melihat aspek lingkungan. Dan oknum-oknum di politik masih menganggap sepele terhadap lingkungan. "Tidak mudah membesarkan pohon. Dari sekian banyak yang ditanam, tidak semuanya bisa tumbuh dan besar seperti sekarang. Harusnya mereka sadar itu," tandasnya. Ketua Panwaslu Kota Depok, Dede Selamet Permana mengatakan, saat ini belum ada calon, kemudian masa kampanye dan pengaturan tentang Alat Peraga Kampanye (APK) pun belum ada. "Untuk yang berseliweran sekarang menjadi kewenangan Pemkot dalam memelihara ketertiban dan keamanan dan keindahan kota," kata Dede. Namun, ketika sudah ada penetapan calon, pihaknya baru di rekomendasikan untuk melakukan penertiban banner atau spanduk yang menyalahi aturan pemasangan. "Kalau pun mau ditindak, ya kami akan berkoordinasi via surat yang ditujukan pada Walikota dan Satpol PP. Tentang Ketertiban dan kenyamanan Kota. Besok (hari ini) pun, kami ada rakor dengan Pemkot, camat, lurah beserta OPD, salah satunya akan kami sampaikan prihal APK itu," pungkasnya. (cky)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X