RICKY/RADAR DEPOK
SEMANGAT: Ketua DPD PSI Kota Depok, Ferry Batara bersama jajaran pengurus dan anggota berfoto di depan sekretariat di Jalan Kartini, Kelurahan Depok, Pancoranmas.
DEPOK - DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok, meminta Pemkot Depok serius menangani berita bohong atau Hoax, yang marak di jejaring sosal maupun media informasi lainnya.
Ketua DPD PSI Kota Depok, Ferry Batara menjelaskan, dibutuhkan suatu keseriusan untuk mencegah dan menangani hoax yang terjadi di Depok. “Perlu gagasan gerakan cerdas dan bijak bermedia dari berbagai pihak,” kata Ferry kepada Radar Depok, Kamis (19/10).
Menurut dia, dampak dari hoax sangat besar. Seperti Kota Depok dikabarkan berada diperingkat ketiga terendah di Provinsi Jawa Barat dalam partisipasi imunisasi Measles Rubella. Salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran orang tua dari informasi hoax yang diterimanya.
"Sebelumnya, juga pernah ada hoax seperti pocong begal dan tilang online melalui CCTV di Depok. Namun tampaknya belum ada pencegahan dan penanganan yang menyeluruh terhadap maraknya penyebaran hoax ini," papar Ferry.
PSI Depok sendiri, lanjut Ferry, akan melakukan pelatihan terhadap kader, anggota dan simpatisan untuk gerakan cerdas dan bijak bermedia. Ini dimaksudkan agar seluruh keluarga besar PSI maupun lapisan warga Depok dapat memerangi berita hoax, fitnah dan hasut.
“Baru-baru ini juga kan PSI difitnah di media sosial. Dan DPP PSI telah mengambil langkah hukum dengan melapor ke Bareskrim Polri,” tegasnya.
Menjelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Pemilu serentak 2019, Ferry menerangkan pentingnya seluruh stakeholder dan tiap lapisan masyarakat menggagas gerakan cerdas dan bijak dalam bermedia ini.
“Kami mengharapkan gagasan dan gerakan PSI Depok ini dapat menjadi pemantik bagi Pemkot Depok serta partai politik yang ada di Depok, untuk mendukung dan mengikuti langkah PSI. Dengan begitu demokrasi substansial di Depok akan terasa,” harapnya.
Terakhir, Ferry juga mendukung Surat Edaran Nomor 463/0478/DPAPMK yang dikeluarkan Walikota Depok, Mohammad Idris pada 29 September 2017 berkaitan gerakan hari menyumbang buku. Namun gerakan ini mesti didukung dengan rencana peningkatan minat baca yang jelas dan terukur.
“Didukung juga oleh pembudayaan literasi digital yang massif. Agar Depok menjadi kota zero hoax,” tutupnya. (cky)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB