PRESTASI: Ketua Adara Relief International, Nurjanah Hulwani, menerima penghargaan atas konsistensi dan kepedulian pada perjuangan bangsa Palestina dari Lembaga al-I’tilaf al-Alamiy li Nushrati al-Quds wa Filisthin (Aliansi Internasional Pembela al-Quds dan Palestina) dan Türk Arap İlişkileri Merkezi (TAIM).
DEPOK - Para pegiat Palestina menggelar pertemuan akbar yang ke-9 di Istanbul, Turki, belum lama ini. Acara dihadiri perwakilan sejumlah negara, antara lain Aljazair, Tunisia, Jordania, Turki, Sudan, Malaysia dan Indonesia serta negara-negara berpenduduk muslim lainnya.
Pertemuan sendiri digagas oleh Lembaga Al-I’tilaf Al-Alamiy li Nushrati Al-Quds wa Filisthin (Aliansi Internasional Pembela Al-Quds dan Palestina), yang bekerja sama dengan Türk Arap İlişkileri Merkezi (TAIM).
Ada yang menarik dari acara tersebut. Adara Relief International dan pengukir dari Jepara, Abdul Mutholib mendapat penghargaan. Adara karena konsisten membela masjid Al-Aqsa dan Palestina, sedangkan Abdul Mutholib, karena kerja kerasnya turut membangun replika mimbar Shalahuddin di masjid Al-Aqsa di tahun 2002-2007.
Ketua Adara Relief International, Nurjanah Hulwani menyampaikan kebahagiaannya lantara pihaknya diakui sebagai lembaga yang dipercaya dan konsisten dalam berjuang membela Al-Aqsa dan Palestina.
"Kami menyadari bukanlah hal yang mudah untuk terus membersamai bangsa Palestina memperjuangkan kemerdekaannya dan itu butuh kerja serius dan kerja sama dari berbagai pihak. Karena itu Adara Relief International, sebagai lembaga perempuan peduli Palestina pertama di Indonesia mencoba melakukan berbagai terobosan," tutur Nurjanah lewat rilis yang diterima Radar Depok, kemarin.
Lebih jauh, Nurjanah menjelaskan, Adara telah merampungkan beberapa program unggulan, antara lain Gerakan Koin Untuk Palestina yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh kalangan miskin dan kaya untuk berkontribusi bagi kemerdekaan Palestina, peresmian Komunitas muslimah Cinta Palestina di beberapa wilayah di Indonesia, dan Kampanye "perjalanan menuju al-Aqsha" untuk 1000 pelajar.
"Program unggulan yang lain adalah menghadirkan pakar Al-Quds Dr. Amal Khalifa, yang telah memberikan kontribusi begitu besar dalam proses penyadaran umat. Beliaulah yang berjasa memberikan informasi tentang adanya kontribusi bangsa Indonesia bagi hadirnya kembali duplikat mimbar Shalahuddin setelah dibakar Yahudi," tambah Nurjanah.
Ia merasa dari pertemuan ini, banyak manfaat yang dapat digali. Terutama soal perkembangan Palestina. "Tentunya kita banyak mendapatkan inovasi dari pengalaman negara-negara lain dalam membuat program-program kepalestinaan agar umat Islam yang mencintai dan peduli pada Palestina terus bertambah," tandasnya. (cky)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB