ADE/RADAR DEPOK
SILATURAHMI: Ratusan peserta “Latihan Gabungan Potensi SAR Lintas Komunitas” saat makan bersama usai melakukan simulasi. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperingati Hari Ciliwung.
DEPOK – Memperingati Hari Ciliwung yang jatuh setiap tanggal 11 November. Sekber Sahabat Ciliwung mengadakan pelatihan water rescue dan vertikal rescue kepada ratusan pegiat lingkungan.
Kegiatan dengan tajuk “Latihan Gabungan Potensi SAR Lintas Komunitas” tersebut, dilaksanakan di atas Sungai ciliwung tepatnya dibawah jembatan Tol Cijago. Diikuti kurang lebih 127 peserta dari 50 organisasi.
Koordinator Sekber Sahabat Ciliwung, Hidayat mengatakan, kegiatan dilaksanakan pada pukul 07:00 WIB dan berakhir pada pukul 17:00 WIB.
Kegiatan diisi dengan teori dan praktek seputar penyelamatan didalam air mulai dari Water Rescue hingga Vertikal Rescue.
“Selain itu kami juga melaksanakan syukuran hari Ciliwung dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama,” kata Dayat.
Adapun organisasi dan komunitas yang turut dalam kegiatan tersebut antara lain Sekber Sahabat Ciliwung, forum Me-DAN Jabar, Forum Me-DAN Banten, Forum Me-DAN Depok, PGI jabodetabek, Relawan Nusantara, Forum SAR Bogor, Tagana Kota Bogor, Fokker, KP2D, 135 rescue depok, camp 135, BAZNAS, BSMI, KSK 7.12 Cimanggis, KRI Bekasi, KENUS, MRI Depok, TRC JKU Polmas Polres Bogor, LRI, ERUST, MABAS, WANANTARA, LAZNAZ Al Azhar, SSJ, DHARMAPALA APP, Hasmi, iCamp, KRU, HYUN BRASTA MALA, PI Jakarta Raya, Sompala Adventure, KOMMOB RESIMEN II PASUKAN PELOPOR, KSB Pademangan, RANITA UIN Jakarta, dan IOF.
“Kegiatan diikuti 50 organisasi/komunitas dari Bekasi, Bogor, Jakarta, Banten, Sukabumi, Tasikmalaya,” lanjutnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Beji, Ues Suryadi dan Ketua Gerakan Ciliwung Bersih (GCB), Feni. Materi diisi oleh Vertikal Rescue Indonesian (VRI).
Sementara itu, Pembina VRI Jakarta, Alex Patti mengatakan, materi meliputi simulasi evakuasi medan sulit Hauling system dan Tyrolean.
Dijelaskannya, hauling system merupakan proses pengangkatan korban secara vertical langsung dari perahu, kemudian korban di jemput dan di evakuasi ke atas jembatan, “Kami buat skenario sepanjang aliran sungai ciliwung tidak terdapat sisi yang cukup landai dan aman, nah korban kita jemput dengan metode hauling system dari atas jembatan,” katanya.
Sementara tyrolean atau suspens system merupakan teknik evakuasi korban dengan membuat lintasan menggunakan tali secara horizontal di atas sungai, kemudian evakuator meluncur ke tengah sungai melalui lintasan tersebut untuk mencapai atas korban.
“Kemudian evakuator turun kebawah secara vertikal dan menjemput korban dengan tandu dan meluncur kembali dengan ditarik team,” lanjutnya.
Kegiatan tersebut, lanjut Alex, guna mempersiapkan para pegiat lingkungan khususnya yang fokus terhadap SAR, untuk bergerak lebih cepat dan profesional, sehingga masyarakat yang membutuhkan akan sangat terbantu
“Secara khusus dengan Latgab kemarin kita telah memberi pemahaman yg benar dan minat baru pada generasi muda akan dunia vertical rescue,” pungkasnya. (ade)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB