RICKY/RADAR DEPOK
PEMILIH PEMULA: Kepala Kesbangpol, Dadang Wihana bersama Komisioner KPU Kota Depok, Kepala SMA 6 dan siswa fotobersama usai Safari Pendidikan Politik di SMA 6 Limo, Depok, Kamis (16/11.
DEPOK – Generasi milenial yang menjadi pemilih pemula, harus proaktif ikut terlibat dalam perhelatan pesta demokrasi. Dalam hal ini yang terdekat, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018.
Karenannya, Kantor Kesbangpol Kota Depok bekerjasama dengan KPU Kota Depok mengadakan Safari Pendidikan Politik ke SMA/SMK di Kota Depok.
Komisioner KPU Kota Depok, Nana Shobarna mengatakan, Pilgub Jabar yang akan dilaksanakan pada 27 juni 2018 merupakan suksesi kepemimpinan di tingkatan provinsi, dimana harus disukseskan oleh generasi milenial.
“Karenanya, generasi milenial yang merupakan pemilihan pemula harus mau dan proaktif ikut terlibat dalam perhelatan Pilgub Jabar mendatang, karena masa depan Jabar ada ditangan kita, tutur Nana dihadapan ratusan siswa SMA 6 Limo, Kamis (16/11).
Berkaca dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok 2015, sambung Nana, pemilih pemula sekitar 20 persen dan yangg berpartisipasi dalam perhelatan tersebut sekitar 15 persen.
Sedangkan, untuk Pilgub Jabar 2018, pihaknya mentargetkan partisipasi pemilih diangka 70 persen.
Untuk itu, ia mengharapkan agar generasi milinial ini dapat menjadi pemilih pemula yang cerdas dan menggunakan hak suaranya pada 27 Juni nanti, guna mewujudkan Pilgub Jabar yang berkualitas.
“Untuk mewujudkan target itu, kami dari KPU dan Kesbangpol akan menyelenggarkan Safari Pendidikan Politik di 10 SMA/SMK Negeri di Depok dan sekali di Kwarcab Pramuka Depok,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengulas tentang demokrasi dan Pilkada atau pemilu itu sendiri. Kata dia, Demokrasi merupakan sistem yang disepakati bangsa Indonesia sebagai mekanisme penyelenggaraan negara atau pemerintahan.
“Sedangkan, pemilu atau pilkada adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara luber dan jurdil, juga sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat, juga merupakan siklus pergantian kepemimpinan,” ucap Nana.
Sementara, Kepala Kesbangpol Kota Depok, Dadang Wihana menjelaskan tentang pentingnya pemuda melek politik. Menurut dia, politik tidak boleh dipisahkan dari pemuda, karena itulah kepentingan yang paling penting dalam urusan apapun. Pemuda menjadi sumber suara untuk semua kebijakan pemerintah, mendukung atau menolak.
“Tanpa pemuda campur tangan dalam urusan ini, maka hancurlah pemerintahan suatu bangsa. Kalau bukan pemuda yang menjadi generus bangsa siapa lagi yang akan menjadi generasi penerus,” kata Dadang.
Kemudian, sambung dia, pemuda merupakan generasi penerus bangsa. Jika para pelaku politk hanya orang tua dan terus orang tua saja yang mengurus, maka bagaimana nasib ke depan ketika orang tua sudah lemah atau sudah tiada.
“Tentu pemudalah yang menjadi penerus, meneruskan estafet politik di negara, mengatur dan membuat kebijakan di negara Indonesia,” tandasnya. (cky)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB