RICKY/RADAR DEPOK
PENJELASAN : Ketua Yayasan Universitas PANCASILA (UP), Siswono Yudo Husodo saat diwawancara wartawan usai kegiatan di UP di Jakarta. JAKARTA - Dalam negara demokrasi, peranan partai politik (parpol) amat besar dalam mewarnai perjalanan politik negara. Bila parpolnya sehat, sehat pula kegiatan politics negaranya. Kegiatan politik yang sehat akan menambah energi sosial ekonomi dan negara. "Sebaliknya, kegiatan politik yang tidak sehat akan menguras energi sosial ekonomi masyarakat dan negara," Kata Ketua Yayasan Universitas Pancasila, Siswono Yudo Husodo kepada wartawan belum lama ini. Tugas penting kita sekarang, sambung Siswono, adalah mempertinggi berpolitik yang beradab. Kenyataannya, lanjut mantan Menteri Perumahan Rakyat ini, Parpol di Indonesia belum sehat yang diukur beberapa fungsi partai, diantaranya rekrutmen kader untuk mengisi jabatan-jabatan politik yang prosesnya ditenggarai tidak sehat, bercitra nepotisme, ada mahar dan transaksional. Kemudian, artikulasi politik yang kurang mampu menyerap aspirasi rakyat. "Apakah membuat gedung baru dan proyek KTP el, dengan mark up dua kali lipat adalah aspirasi rakyat," paparnya. Selain itu, kata dia, fungsi pengawasan pengelolaan negara melalui fraksi - fraksi di DR RI juga digunakan untuk maksud - maksud lain, seperti menyerang lembaga lain. "Contohnya pembentukan Pansus KPK, dengan wacana merubah UU KPK di saat banyak anggota DR ditenggarai terlibat kasus proyek KTP El, termasuk ketua Pansus-nya," terang Siswono. Ia menambahkan, peningkatan peradaban politik, disamping memerlukan parpol yang harus sehat, juga diperlukan rakyat yang sehat dalam bersikap dan prilaku politiknya. "Harus balance antara keduanya jika ingin menambah energi sosial ekonomi masyarakat dan negara," tandasnya. (cky)