DOK KEMENSOS
PEMBANGUNAN: Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Anak Terpadu, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
YOGYAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kemarin pagi. melakukan peletakan batu pertama, pembangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Anak Terpadu, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Lokasi peletakan batu pertama, berlangsung di kompleks Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Sonosewu Kabupaten Bantul, yang menjadi tempat pendirian gedung baru tersebut. Bangunan tiga lantai yang akan didirikan ini, menjadi impian besar Menteri Khofifah sejak 20 tahun silam.
”Ini sebetulnya agak subyektif ya, saya sejak 20 tahun lalu mimpi kita akan punya lembaga penelitian dan pengembangan pelayanan anak terpadu, tahun 1998 saya pergi ke Research Children Centre di Beijing yang begitu luas, dan fokus untuk memberi layanan dan perlindungan bagi anak-anak terlantar dan anak jalanan, saya sampai tiga kali kesana”, ungkap Khofifah.
Bagi Menteri Sosial, keberadaan pusat penelitian anak terpadu mempunyai arti penting, untuk memberdayakan anak korban kekerasan, hingga anak terlantar. Mereka akan diberi bekal agar bisa kreatif dan mandiri, melalui pendidikan, keterampilan kesenian dan olahraga, hingga olah vokal.
”Ini akan menjadi referensi bagi siapa saja, tentang pentingnya perlindungan anak-anak korban kekerasan, anak-anak terlantar, anak jalanan ataukah anak yang tidak diasuh dengan baik, tetapi di dalamnya juga ada sentra penelitian dan pengembangan skill anak," lanjutnya.
Anggaran pendirian gedung Pusat Penelitian, dan Pengembangan Pelayanan Anak Terpadu di DIY sebesar Rp 25 Milyar, seluruhnya berasal dari pihak ketiga, yaitu Tahir Foundation. Dana itu bisa bertambah, menyesuaikan kebutuhan dalam proses pembangunannya.
Akan tetapi, kata dia, untuk mencari lahan di Jakarta tidak mudah, maka kemudian ditemukan di Yogyakarta, kemudian yang di Medan didapatkan di Deli Serdang, sementara kalau di Surabaya dapatnya di Pasuruan Kota.
“Nah ini akan menjadi referensi bagi siapa saja sebetulnya tentang pentingnya perlindungan anak apakah korban kekerasan, apalah anak terlantar ataukah anak jalanan ataukah anak yang tidak dalam pengasuhan yang baik,” katanya.
Mensos juga mengatakan, di dalam pusat penelitian anak itu juga ada sentra penelitian dan pengembangan kemampuan anak, sehingga mudah-mudahan nantinya akan lebih terintegrasi dalam pelayanan terhadap anak.
“Dan kebetulan karena ini Balai Besar Penelitian segera dikonversi agar Pusat Penelitian, Pengembangan dan Pelayanan bisa terpadu. Saya sudah ketemu Menpan dan RB untuk konversi dari Balai Besar Penelitian menjadi Pusat Penelitian Pengembangan dan Pelayanan Anak Terpadu,” katanya. (cky)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB