RICKY/RADAR DEPOK BERSANTAI : Anggota Sekber Sahabat Ciliwung usai menyantap nasi liwet di Pos Pantau Ciliwung Ratujaya di RW06 Kelurahan Ratujaya, Cipayung.
Namanya Sahabat Ciliwung, ketika tidak mengadakan acara atau kegiatan Ciliwung, tidak afdol rasanya jika tidak mendengar riak sungai purba yang membelah kota sejuta belimbing menjadi dua bagian. Apa kegiatan mereka ketika tidak ada acara?
LAPORAN : Ricky Juliansyah
Kepulan asap dari perapian membuat bola mata perih. Sementara, nesting yang berisi air sudah mulai mengeluarkan gelembung-gelembung udara, pertanda air sudah mencapai suhu 100 derajat dan matang untuk dicampur dengan kopi hitam hasil gilingan sendiri.
Beberapa anggota lainnya sibuk dengan senjata golok memotong kayu menjadi serpihan-serpihan kecil, ini nantinya digunakan untuk bahan bakar memasak. Karena setelah kopi, mereka memasak nasi liwet untuk mengisi perut yang sudah mulai kosong, sehingga memicu lambung mengeluarkan asam.
Yang lainnya, bersenjatakan sapu lidi menyapu puluhan, bahkan ratusan dedauan mambu kering yang jatuh terlepas dari dahannya. Memang, jika bukan mereka yang peduli terhadap tempat itu, siapa lagi?
Lepas dari kegiatan dan agenda bersama komunitas lainnya untuk berkegiatan dan menggaungkan arung edukasi ciliwung dan sungai-sungai yang ada di Kota Depok, mereka tetap memiliki agenda sendiri di Ciliwung, terutama di markas mereka, Pos Pantau Ratujaya yang terletak di RW06 Kelurahan Ratujaya, Cipayung.
“Memang sudah terbiasa di Ciliwung, ketika tidak ada agenda, kami ke sini untuk membersihkan dan merawat Pos Pantau,” kata salah seorang diantara mereka yang bernama Muhammad Romadon.
Pria yang mahir panjat tebing ini menjelaskan, dirinya bersama kawan-kawan yang tergabung dalam sahabat Ciliwung memang memiliki rasa cinta terhadap tempat tersebut, lantaran Pos Pantau Ratu Jaya dirintis dari masih menjadi kebun.
Saat ke lokasi pun, mereka membersihkan tempat dan memperindah Pos Pantau Ratujaya. Bahkan, mengangkut sampah yang terdapat disamping Unit Pengolahan Sampah (UPS) yang berada di atas Pos Pantau Ratujaya.
Bagaimana tidak harus dibersihkan, tumpukan sampah yang dibuang oknum warga tidak bertanggungjawab ini mengganggu pemandangan dan jalan masuk menuju Pos Pantau Ratujaya.
“Kami tidak hanya sendirian, bahkan mereka yang sudah berkeluarga pun mengajak istri dan anak mereka untuk ke sini,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Madon ini mengungkapkan, untuk memupuk kebersamaan dan kekompakan, mereka juga kerap membuat nasi liwet dan memakan bersama berpiringkan sehelai daun pisang utuh. Jika tidak ada nasi, mereka kadang mematangkan singkong untuk menemani minum kopi.
“Ini untuk kebersamaan. Alhamdulillah, rekan-rekan di Sahabat Ciliwung tetap kompak dan terus berbuat untuk kelestarian Sungai Ciliwung,” ucap Madon. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 06:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB