RICKY/RADAR DEPOK
RAMAI: Suasana saat Saresehan 'Perlindungan Keluarga dari Prilaku Seks Bebas dan Pornografi' yang digelar RKI Kota Depok di Rumah Makan Pondok Laras, Kecamatan Cimanggis, Selasa (20/3).
DEPOK - Di era digital ini, melalui sosial media dan internet, penyebaran konten pornografi dan seks bebas mudah diakses dan dikonsumsi anak dan remaja. Sehingga mereka bisa mengalami adiksi dan melakukan prilaku seks bebas. Karenanya, Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Kota Depok menyelenggarakan acara Sarasehan bertajuk 'Perlindungan Keluarga dari Prilaku Seks Bebas dan Pornografi' di Rumah Makan Pondok Laras, Kecamatan Cimanggis, Selasa (20/3).
"RKI Kota Depok mengundang stakeholder pendidikan dalam rangka urun rembug guna mencari solusi dari permasalahan seks bebas dan pornografi," ujar Ketua RKI Kota Depok, Niken Diningrum di acara yang turut mengundang para praktisi pendidikan dan perwakilan orang tua se-Kota Depok.
Ia menjelaskan, salah satu faktor utama perilaku seks bebas selain akses internet adalah gagalnya sosialisasi norma-norma dalam keluarga, terutama keyakinan agama dan moralitas.
Niken juga memaparkan peran ketahanan keluarga. Keluarga adalah miniatur masyarakat, bangsa dan negara. Keluarga kokoh, masyarakat kokoh, maka bangsa dan negara pun akan kokoh. Menurutnya, keluarga yang tangguh akan melahirkan generasi yang kokoh.
“Jadi tidak akan mudah terpengaruh dengan lingkungan dan dampak negatif internet,” ujarnya.
Ia menambahkan, berbagai masukan yang dihimpun dari peserta sarasehan nantinya akan dirangkum dan direkomendasikan Pemkot Depok terkait perlindungan keluarga dari perilaku seks bebas dan pornografi.
Yakni, menolak segala bentuk aktivitas dan penyebaran pornografi dan seks bebas, kemudian mengacu kepada Perda No.9 Tahun 2017 tentang Peningkatan Ketahanan Keluarga, dibutuhkan sosialisasi penerapan kepada seluruh elemen masyarakat.
“Dan terakhir dibutuhkan perlindungan dan pencegahan dari prilaku seks bebas dan pornografi dalam bentuk kebijakan maka kami mendorong adanya kebijakan nasional yang menguatkan perlindungan terhadap institusi dan ketahanan keluarga,” ucap Niken.
Salah seorang narasumber, Founder sekaligus CEO Rumah Konseling, Muhammad Iqbal mengungkapkan, beberapa faktor penyebab prilaku seks bebas dan seks menyimpang adalah pengaruh konten pornografi, pribadi yang rapuh, lingkungan pergaulan, pola asuh dan perilaku permissif dari orang tua dan lingkungan.
"Orang tua harus membangun kehangatan (bonding) dengan anak, Bonding is everything. Menjalin komunikasi terbuka dan menghadirkan sosok figur ayah dan ibu yang kuat sehingga anak pun akan menjadi pribadi yang kuat sesuai kodratnya," kata Iqbal yang juga Dekan Fakultas Psikologi Mercu Buana, Jakarta ini.
Kata dia, pencegahan perilaku seks bebas dan pornografi didukung pula dengan sikap lingkungan, masyarakat dan pemerintah dalam menyikapi hal tersebut.
“Dibutuhkan perangkat kebijakan yang mendukung dari pemerintah setempat,” papar Iqbal. (cky)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB