Senin, 22 Desember 2025

Ulama Dukung Cak Imin Maju Pilpres 2019

- Jumat, 23 Maret 2018 | 09:03 WIB
RICKY/RADAR DEPOK
DUKUNGAN : Ketum PKB Cak Imin menerima dukungan dari Forum Silaturahmi Kyai Jakarta dan Depok untuk maju pada Pilpres 2019 di di Ponpes Almanar Azhari, Jalan Raya Limo, Depok. Kamis (22/3). DEPOK – Sejumlah ulama dari Jakarta dan Depok yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Kyai Jakarta dan Depok yang mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk maju dalam bursa pemilihan presiden (Pilpres) sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2019 di Ponpes Almanar Azhari, Jalan Raya Limo, Depok. Kamis (22/3). Seperti disampaikan salah satu koordinator Forum Komunikasi Kiyai Jakarta-Depok, KH. Manarul Hidayat. Dalam pendeklarasian tersebut, juga ada sedikitnya lima amanat yang dititipkan kepada pria yang akrab disapa Cak Imin ini. Bahkan dinilai pantas untuk meneruskan perjuangan Gus Dur di kursi tertinggi republik ini. “Saya mintanya jangan cawapres tapi capres. Cak Imin ini Insya Allah komplit, dia santri, kyai, cucunya kyai, politisi juga bahkan seorang birokrat, semua ada,” kata Manurul. Ia menilai sosok Cak Imin dinilai sanggup mewakili aspirasi para kyai, santri dan ulama dari segenap lapisan. Bahkan, ia sempat berkelakar, tubuh mungil Cak Imin adalah ciri orang yang cerdas. “Aspirasi kami ini sekarang ditampung dimana cak, siapa yang mewakili santri sekarang ini, siapa yang mewakili kiyai. Orang NU dari dulu enggak ada yang ngurus, kalau bisa presiden cak, kalau orang kecil gini biasanya cerdas, sebab otak sama perut dekat. Mikirnya cepat,” kelakarnya. Menurutnya sudah sepatutnya seorang pemimpin hadir dari kalangan santri. “Apapun pembangunan fisik tanpa ridho Allah akan hancur. Dasar negara kita pancasila, yang pertama sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa, ini ke-Tuhanannya kurang terurus, fisik triliunan, kereta triliunan, mana anggaran untuk pesantren, mana untuk kiyai,” katanya. Dirinya menitipkan amanat para kiyai, dan pihaknya berdoa setiap malam semoga Cak Imin bisa memimpin negeri ini. “Sukur-sukur kalau jadi presiden, sekali-kali presiden dari kiyai, dari santri kan pantes banget kalau Gus Dur nurun ke Cak Imin.”paparnya. Sementara, Cak Imin mengaku bersyukur atas dukungan ini. Ia mengatakan, terkait hal itu pihaknya pun telah melakukan gerakan yang beberapa diantaranya adalah soal perkembangan terakhir dalam konteks Pemilihan Presiden (Pilpres). Sekitar lima bulan yang lalu, jelas Cak Imin, pihaknya dari berbagai daerah di tanah air telah mengkalkulasi tokoh-tokoh NU, pesantren, tokoh dari kalangan Ahlussunah Wal Jamaah yang punya potensi untuk bisa menjalankan kewajiban kifayah semangat nahdiyah amanah Ahlussunah Wal Jama’ah. “Lalu teman-teman melakukan pemetaan ternyata mandat jatuh ke tangan saya, salah satunya diantara yang lain meminta saya untuk maju jadi calon presiden,” kata Cak Imin. Meski begitu, berdasarkan kalkulasi penghitungan sekaligus peta politik hari ini, kata Cak Imin, untuk maju sebagai capres harus ada dua syarat, yang pertama elektabilitasnya harus mencorong, baik itu disengaja atau tidak sengaja, direkayasa atau lahir dari langit pokoknya elektabilitsnya harus mencorong. “Sementara saya belum pernah sedikitpun menyatakan sebagai capres pasti orang belum tahu. Lalu, syarat parlementar, yaitu 20 persen kursi di DPR maupun hasil pemilu dari tahun lalu bisa mencalonkan sebagai capres 20 persen, kemudian syarat ketiga dana yg cukup besar.” tandasnya. (cky)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X