Senin, 22 Desember 2025

Ini Program Ramadan Rutan Kelas IIB Depok

- Sabtu, 2 Juni 2018 | 09:05 WIB
RICKY/RADAR DEPOK
BAHAGIA : Sejumlah WBR Rutan Kelas IIB Cilodong bersama keluarga saat buka puasa bersama keluarga mereka di rutan yang beralamat di Jalan M. Nasir No. 52 Kelurahan/Kecamatan Cilodong, Kamis (31/5).

Ramadan 1439 Hijriah, Rumah Tahanan Kelas IIB Cilodong, Depok, menggelar buka puasa bersama warga binaan beserta keluarganya. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pihak rutan dalam memberikan hak serta pembinaan kepada para warga binaan. Kamis (31/5).

Laporan : Ricky Juliansyah

berbuka puasa bersama sanak keluarga merupakan hal yang membahagiakan bagi seluruh umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Namun, bagi narapidana yang sedang dalam masa tahanan, harus mengubur dalam-dalam kegiatan tersebut. Bagi para narapidana, bertemu dengan keluarga adalah sesuatu yang membahagiakan. Terlebih, bisa melaksanakan buka puasa bersama keluarga tercinta. Karenannya, Rutan Kelas IIB Cilodong, Depok merealisasikan kebahagiaan bagi warga binaan mereka, Kamis (31/5) kemarin. Semarak, bahagia dan keharuan tampak dari warga binaan rutan (WBR) dan keluarganya. Acara buka puasa bersama ini menjadi ajang untuk saling bersama anak dengan orang tua dan sebaliknya. Disebutkan Karutan Kota Depok Sohibur Rachman, acara kunjungan khusus di luar jadwal ini adalah pemberian hak ibadah di bulan Ramadan. "Acara bukber ini antara narapidana dengan keluarganya. Dengan kelaurga dan sanak famili ininakan membuat suasana di rutan jadi damai dan aman. Perhatikan walau cuaca hujan, antusias meraka sangat tinggi. Ini adalah obat untuk mareka. Ini juga pengabdian kami atas kemanusiaan," jelas Sohibur rachman. Ifthar buka puasa adalah menu istimewa dari rutan dan makanan dari masing-masing keluarga. Sebut Iman, pengawasan keamanan tetap dilakukan dengan tenaga sipir, Poresta Depok, dan angggota TNI secara persuasif. Ikut pula disajikan kesenian qasidah. Seorang warga binaan, Asraruddin yang sudah jalani masa tahanan 1,5 tahun dari tiga tahun masa tahanannya, mengaku sangat bahagia dapat berbukapuasa dengan kakaknya yang berkunjung. Dia msngaku dapat belajar dan menerima pengukumannya dengan baik. Di rutan juga mendapat binaan ke-Islaman. "Saya belajar dari kesalahan. Saya Saya berterimakasih kepada Pak Sohibur rachman dan sipir di sini yang menghargai kami secara manusiawi. Saya juga jadi tim marawis di sini. Ibu saya tidak hadir karena sedang sakit asam urat," sebutnya warga Sawangan, Kota Depok ini. Demikian pula kebahagian yang diungkapkan Abubakar, orang tua dari narapidana Ahmad Baqir (18). Ahmad Bagir terkena kasus penjarahan toko pakaian di Jalan Sentosa, Sukmajya, Kota Depok. Abubakar berharap anaknya yang terlibat kasus geng motor ini dapat belajar dan merenungi kesalahannya selama dalam masa delapan tahun masa tahanannya. "Anak saya kena kasus geng motor. Saya sangat senang sekali di rutan ini ada suasana kekeluargaan antara pengelola rutan, denga narapidana dan keluarga. Bisa bersirsturrahim. Suasana ahkrab. Mudah-mudah lapas lain juga sama dengan lapas ini," ujar Abubakar. Tampak pula teridana kasus First Travel Andika Suracman dan Annisa Hasibuan ikut menikmati berbuka bersama dengan keuarga ini. Suami-istri ini dikunjungi oleh orang tuanya dengan membawa anak-anak mareka. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X