Senin, 22 Desember 2025

Log Perjalanan Tim Ekspedisi PKS Kota Depok untuk Lombok, Dikira Bawa Jenazah hingga Tiba di Posko Utama

- Jumat, 24 Agustus 2018 | 09:34 WIB
DPD PKS Kota Depok for Radar Depok
TIBA : Relawan DPD PKS Kota Depok yang berangkat ke Lombok telah tiba di Kantor Sekretariat DPW PKS NTB,

Setelah dilepas Ketua Umum DPD PKS Kota Depok, Moh Hafid Nasir didampingi jajaran pengurus di Kantor Sekretariat DPD PKS Depok Jalan Margonda Raya, Gg. Beringin No. 07 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Senin (20/8). Tim relawan dan bantuan ke Lombok pun telah tiba di Kantor Sekretariat DPW PKS NTB, Selasa (21/8) malam.

Laporan : Ricky Juliansyah

Setelah dilepas Ketum DPD PKS Kota Depok dan Jajarannya, Relawan yang berjumlah tiga orang, yakni Sartono, Nanang Kurniawan dan Arpih Hermanto pun menggerakan mesin mobil ambulans milik partai berlambang bulan sabit kembar menuju NTB. Berikut catatan perjalanan tim ekspedisi DPD PKS Kota Depok menuju Lombok berdasarkan relawan kepada Radar Depok. Misi kemanusiaan membantu korban gempa Lombok, dimulai dari kantor DPD PKS Kota Depok, Senin 20 Agustus 2018, pukul 10.30 WIB, dilepas langsung oleh ketua DPD PKS Kota Depok,Moh Hafid Nasir beserta jajarannya. Dari 3 Relawan yang ditugaskan 2 relawan bergantian mengemudikan ambulans. Memasuki Tol Cipali lalu lintas lancar. Kemudian sesampainya di kota Tegal, istirahat sejenak untuk makan siang pukul 14.00 WIB. Tiba di Semarang saat Adzan Maghrib. Karena seorang relawan puasa sunah, kami berbuka puasa sekaligus makan malam bersama, dilanjutkan Salat Jama Qhosor, Magrib dan Isya. Perjalanan sampai Sidoarjo lancar, waktu menunjukan pukul 01.00 WIB, pergantian driver dilakukan. “Jam 04.20 WIB, kami sudah sampai di Situbondo untuk melaksanakan sholat subuh,” tutur salah satu anggota tim ekspedisi, Sartono Pukul 07.45 WIB, tim sampai di Penyebrangan Ketapang-Gilimanuk, mereka pun menyempatkan diri untuk sarapan. Pada Selasa (21/8) tepat pukul 10.15 WITA, kapal feri yang membawa tim ekspedisi dari Ketapang Banyuwangi tiba di Gilimanuk. “Alhamdulillah, penyebarangan pertama berjalan lancar. Tiba di pelabuhan gilimanuk jam 10.15 WITA. Perjalanan pun dilanjutkan,” terangnya. Selama perjalanan, tentu menyisakan sejarah tersendiri bagi tim, bahkan ada kisah lucu yang dialami tim, tepatnya saat makan siang diwarung pantai daerah Tabanan. Di Warung pantai masakan muslim. Menu yang disediakan prasmanan dengan 3 kelapa muda dan nasi rames ditebus dengan harga Rp 118.000. “Saat pembayaran dikasir, petugas kasir bertanya, pak, di dalam ambulans apakah ada isinya, dengan raut muka yang tegang sambil melirik kawan-kawannya. Mengingat armada yang kami gunakan untuk mengantar bantuan mobil ambulans. Sambil tersenyum saya sampaikan, ada isinya, mbak isinya bantuan untuk korban gempa lombok. Kasir itu mengira isinya jenazah, kami pun tersenyum mendengarnya,” papar Sartono. Sebelum penyebrangan tim pun melakukan service berkala ambulans, di kota Denpasar, kemudian Salat Jamak Qosor Dzuhur dan Ashar. Perjalanan dilanjutkan ke pelabuhan Padang Bai untuk Penyebrangan selanjutnya menuju pelabuhan Lembur Lombok NTB. Memasuki pelabuhan Padang Bai menunjukan pukul 16.10 WITA, dan jadwal penyebrangan dari Bali ke Lombok setiap 1 jam sekali. Sehingga, pukul 17.00 WITA, penyebrangan Bali-Lombok dimulai. Di atas kapal Feri, tim pun kembali melakukan salat jamak qosor maghrib dan isya. “Tiba di pelabuhan Lembar Lombok pukul 23.00 WITA. Perjalanan dilanjutkan ke kantor DPW PKS NTB, dan tiba ditujuan pukul 23.30 WITA. 37 jam perjalanan darat dan laut, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 1.344 km,” tutur Sartono. Setelah salat subuh dan salat Idul Adha, tim pun melakukan penyerahan bantuan logistik secara simbolis ke Korlap Pusat Khidmat PKS Timnas Penanggulangan Gempa NTB, gempa Lombok, Ust. Suryadi. Pukul 06.00 WITA, tim berangkat menuju tanah lapang untuk melaksanakan Salat Iduladha berbaur bersama masyarakat. Kemudian, sejam berselang, tim dapur umum sudah bekerja mempersiapkan sarapan pagi bagi para relawan yang bermalam di kantor DPW dan siap bertugas melaksanakan pemotongan hewan kurban. “Tahun ini DPW NTB, diamanahi hewan Qurban sebanyak 373 ekor sapi dan 43 ekor kambing dan didistribusikan ke seluruh NTB. Alhamdulillah, berkah untuk PKS NTB,” ucap Sartono. Hari ini diagendakan pendisrtibusian bantuan dibarengi dengan pengantaran daging kurban, Wilayah yang akan dikunjungi yaitu, Kecamatan Pemenang, Kecamatan Gangga, Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan di kabupaten Lombok Utara. “Di salah satu rumah warga, tepatnya di Rumah pak Marwan, beliau Sekdes Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Rumah dia rata dengan tanah dan untuk sementara tinggal di Posko Pengungsian. Sangat menyedihkan, kondisinya. Alhamdulillah, bantuan terpal tenda, selimut, sarung, mukena bisa langsung kami sampaikan ke beliau dan keluarga,” paparnya. Dari warga Depok, Tim ekspedisi diamanahi untuk menyerahkan hewan kurban kepada warga lombok, yakni seekor kambing atasnama ibu Yati yang diantarkan ke desa akar-akar kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, kira-kira jaraknya sekitar 80 kilometer dari Kota Mataram dan diterima langsung oleh ketua DPC PKS Bayan, Sidik. Sepanjang perjalanan memberikan bantuan, nanpak begitu indah pemandangan pesisir pantai lombok dengan hamparan pasir sepanjang pantai dan jernihnya air laut yang mengoda siapa saja yang melihatnya, termasuk tim ekspedisi untuk berenang dan bermain air. Namun, disisi lain mereka pun merasakan betapa cobaan masyarakat atas musibah gempa. Sepanjang perjalanan tim menyaksikan betapa dahsyatnya kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa yang melanda lombok, masjid, rumah, hotel, rumah sakit, rusak parah, roboh dan hancur diguncang gempa. Tepat pukul 20.00 WITA, tim sampai di desa Gumantar kecamatan Kayangan kabupaten Lombok Utara, lokasi yang sangat parah, hampir seluruh rumah rata dengan tanah, tenda-tenda darurat dibangun seadanya, banyak lembaga kemanusian membuat posko di sana. Rezeki yang tidak disangka di posko PKS Kayangan menyediakan makan malam dengan menu sop dan sate kambing. “Alhamdulillah, merasakan menu yang istimewa di posko PKS Kayangan. Setelah makan malam lanjut melaksanakan kewajiban sholat jamak qosor magrib dan isya,” ucap Sartono bersyukur. Pukul 21.15 WITA, selesai seluruh tugas pendistribuasian logistik dan daging kurban. Menembus kegelapan malam dengan medan yang berkelok dan jurang di kanan kirinya, perjalanan kembali menuju posko utama di kota mataram masih berjarak sekitar 60 km. “Alhamdulillah, tepat pukul 23.00 WITA, kami pun tiba di posko utama,” ucap Sartono. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X