Novi Anggriani Munadi, Politisi PDI Perjuangan Kota Depok
DEPOK - Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Depok, Novi Anggriani Munadi mengaku siap melakukan debat dengan Neno Warisman, aktivis yang kerap menyuarakan #2019GantiPresiden dan ramai menjadi perbincangan warga Kota Depok.
Di media sosial Facebook, Novi pun turut mengkritisi Neno dengan mengatakan kampanye #2019GantiPresiden dari Neno terlalu berlebihan. Novi pun meminta kepada Neno yang mengaku sudah tinggal cukup lama di Kota Depok agar lebih peduli dengan pembangunan dan turut mengkritisi Pemkot Depok.
"Kritikan saya ini tidak hanya di media sosial Facebook. Ketika ada yang bertanya, mau dan siapkah saya berdebat dengan Neno? Saya jawab, siapa takut," kata Novi dengan nada santai kepada wartawan, Selasa (28/8)
Novi yang juga aktivis perempuan dan anak di Kota Depok ini pun mengaku tidak membatasi isi materi yang akan didebatkan dengan Neno jika ada yang memfasilitasi. Mulai dari #2019GantiPresiden hingga permasalahan - permasalahan pembangunan di Depok, seperti kekerasan terhadap perempuan dan eksploitasi anak.
“Menurut saya tagar 2019 ganti presiden yang dikampanyekan Neno hanya mencari sensasi dan memancing emosi publik. Terlalu banyak mudharatnya. Permasalahan bangsa yang sangat kompleks tak dapat disederhanakan dengan mengganti presiden. Bukankah energi Neno lebih baik dicurahkan untuk mengkritisi masalah sosial di sekitarnya? Seperti di Depok baru – baru ini ada kasus prostitusi di apartemen yang sudah sangat meresahkan warga,” imbuh Novi.
"Terpenting dalam perdebatan nanti, ada aturannya, ada wasitnya dan hasilnya dapat diintisarikan sehingga bermafaat bagi semua," tegas Novi.
Meski, kritikannya terhadap Neno membuat Novi banyak mendapatkan 'serangan' dari pihak yang pro Neno, Novi menganggapnya bukan suatu tekanan. Menurutnya itu adalah proses diskursus dalam berdemokrasi.
"Ketika saya menyampaikan pendapat yang mengkritik Mba Neno serta Pemkot Depok, dan lebih banyak direspon dengan hal - hal yang tak berkaitan atau out of topic, bukan berarti saya berhenti. Saya akan tetap menyampaikan pendapat saya dan berdiskusi buat tujuan menajamkan nalar dari banyak netizen yang merasa maha benar di media sosial pada era sekarang," ungkap Novi.
"Ini juga salah satu cara saya turut meningkatkan kualitas demokrasi kita, baik dari tingkat lokal hingga nasional. Dan membentuk pemilih menjadi kritis terhadap para pemimpin publik," pungkas Novi. (cky)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB