RICKY/RADAR DEPOK
PEDULI: Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji berfoto bersama anak didik Karate Kids Academy yang melakukan audiensi di Betawi Ngoempoel, Jalan Tanah Baru No.74, Kecamatan Beji. DEPOK – Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji meminta pemerintah, khususnya Pemkot Depok untuk memperhatikan atlet potensial yang dimiliki dan berdomisili di Kota Sejuta Maulid. Sebab, mereka nantinya akan menjadi duta yang kemungkinan bisa membawa harum nama Kota Depok. “Diperhatikan maksudnya, dibina dan diberikan jaminan untuk mereka mengembangkan kemampuan. Sehingga, mereka yang memang layak menjadi wakil Kota Depok, harus diberikan kesempatan, jangan yang tidak layak tapi dikirim,” kata Nuroji kepada Radar Depok. Menurut dewan yang kental dengan Budaya Betawi ini, dengan memberikan perhatian, tentunya atlet-atlet yang potensial tersebut nantinya akan semakin berprestasi, baik di Kota Depok, provinsi, nasional hingga internasional. Dan, sambung Nuroji, nantinya yang akan bangga adalah Kota Depok sendiri. “Yang bangga Kota Depok juga. Jangan sampai nantinya diambil oleh daerah lain, karena sang atlet merasa karirnya mentok di Depok atau kesejahteraan dan perhatian dari instansi terkaitnya kurang,” tegas Nuroji. Terlebih, kata Nuroji, saat ini euforia Asian Games tengah melanda Indonesia, dan semangat olahraga terus menggelora tidak hanya di venue, tetapi hingga pelosok tanah air mendukung seluruh atlet yang berlaga membela Indonesia. “Ini juga momen yang baik untuk kembali menggairahkan olahraga, memotivasi atlet hingga dapat berprestasi seperti peraih medali di Asian Games,” tegasnya. Ia mencontohkan, seperti prestasi anak didik di Karate Kids Academy sangat membanggakan. Mereka dapat berlaga di kancah Internasional meski dengan biaya sendiri, dan dapat prestasi juga pengalaman bertanding. Melalui jalur prestasi pun dapat dimanfaatkan untuk dunia pendidikan, karena mereka membawa nama daerahnya tiap kali berlaga. “Usia yang masih dini dapat berprestasi tentu membanggakan sekali. Ini harus didukung, baik dari KONI maupun Pemkot Depok. Sebenarnya ini kan potensi, jika ditangkap oleh Pemkot atau KONI,” jelas Nuroji. Nuroji berharap, siswa berprestasi dalam bidang apapun harus didukung. Masalah yang ada saat ini adalah biaya transportasi untuk bertanding, ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah, karena atlet cilik ini membawa nama daerahnya. “Ini yang harus dipikirkan, biaya perjalanan mereka. Karena cukup besar apalagi kalau sampai ke luar negeri. Membebani orangtua, belum tentu mampu. Bagaimana menyelesaikannya, mau tidak mau mencari ‘Bapak Asuh’, yang memang mencintai olahraga karate dan mau mensupport atlet cilik ini,” tandasnya. (cky)