RICKY/RADAR DEPOK
GATHERING: Anggota Komisi V DPR RI Intan Fitriana Fauzi saat gathering bersama wartawan Depok di salah satu rumah makan di bilangan Margonda, Kota Depok, Sabtu (8/9).
Disela-sela kesibukannya sebagai Anggota Komisi V DPR RI Intan Fauzi, politikus PAN ini masih menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan wartawan untuk meminta pandangan dan masukan di Dapil-nya Kota Depok-Kota Bekasi. Sabtu (8/9), Intan mengadakan gathering dengan wartawan Depok di salah satu rumah makan di bilangan Jalan Margonda, Kota Depok, Sabtu (8/9).
Laporan : Ricky Juliansyah
Kemacetan di Depok khususnya di Jalan Margonda pada akhir pekan semakin semrawut. Pasalnya banyak warga yang menyerbu Margonda sebagai pusat Kota Depok untuk menuju pusat perbelanjaan dan kuliner. Kemacetan parah di Depok hanya terjadi pada hari libur saja. Karena pada hari bisa, warga bekerja ke kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Kondisi jalan yang ada di Depok saat ini sudah tidak mampu menampung volume kendaraan. Sehingga ketika akhir pekan tumpukan kendaraan tak terhindarkan lagi. Hampir seluruh jalan Depok dipenuhi kendaraan. Dengan persoalan tersebut, Pemkot Depok mewacanakan sistem ganjil genap di Jalan Margonda pada akhir pekan.
Hal tersebut menjadi salah satu bahasan dalam gathering dengan wartawan Depok di salah satu rumah makan di bilangan Margonda, Kota Depok, Sabtu (8/9), yang dilakukan Anggota Komisi V DPR RI Intan Fauzi.
Politikus PAN ini menilai, wacana tersebut hanya solusi jangka pendek saja untuk mengatasi kemacetan di Depok. Dia mangakui sistem tersebut terbukti ampuh mengurai kemacetan di Jakarta ketika perhelatan ASIAN Games. Namun yang juga harus dipikirkan adalah solusi jangka panjangnya.
"Itu hanya sebagai rekayasa lalulintas saja. Saat ini pertumbuhan penduduk dan pemilik kendaraan jauh lebih besar dibandingkan ruas jalan, sehingga diwacanakan ganjil genap. Tapi jangan sampai ini malah membuat warga membeli kendaraan labih dari satu karena tidak mau kena sistem ini," katanya.
Menurutnya, Pemkot harus melakukan pemerataan pembangunan. Salah satunya dengan mempercepat proyek Margonda II yang salah saatu titiknya ada di kawasan Bojongsari. Dengan demikian perkembangan ekonomi dan roda perputaran uang tidak hanya terpusat di Margonda saja. Dengan demikian kemacetan juga otomatis terurai.
"Margonda II ada enam titik.jika itu dikembangkan maka kemacetan di Margonda tidak lagi signifikan. Jadi solusi janngka panjangnya adalah pemerataan permbangunan," tegasnya.
Dia juga mengingatkan agar tidak lagi dikeluaran perizinan di kawasan Jalan Margonda. Jika ada investor yang mau bertanam saham, maka diarahkan ke wilayah lain di Depok selain Margonda. Jika perizinan yang dikeluarkan hanya sebatas di Margonda maka kawasan lainnya tidak akan berkembang.
"Pusat kota tidak boleh hanya satu titik karena untuk nengurai kemacetan juga. Harus dibangun titik-titik lain yang juga dekat dengan warga sehingga akses mereka pun menjadi mudah dan perekonomian berkembangn," ucap Intan. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB