Senin, 22 Desember 2025

Hasbullah : Dewan Harus Turun ke Lapangan

- Kamis, 25 Oktober 2018 | 09:31 WIB
RICKY/RADAR DEPOK
MENINJAU : Anggota DPRD Jawa Barat, H.M. Hasbullah Rahmad saat meninjau Jalan Provinsi di Bojong Soang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. DEPOK – Sebagai wakil rakyat yang dipercaya duduk dikursi legislatif DPRD Provinsi Jawa Barat, H.M Hasbullah Rahmad tidak cukup menerima laporan dari mitra kerja, tapi harus turun ke lapangan melihat secara eksisting program dari Pemprov Jawa Barat (Jabar) secara langsung. “Sebagai Dewan, kami tidak cukup hanya meminta laporan dari mitra kerja dalam bentuk data, tapi kami melakukan sebuah kajian dengan turun ke lapangan, sehingga, bisa melihat secara eksisting sejauh mana program Provinsi Jabar, berhasil atau tidak, sekaligus menerima masukan dan saran dari masyarakat,” tutur Hasbullah kepada Radar Depok. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mencontohkan, saat melakukan kunjungan langsung kepada penerima manfaat dari program rumah tidak layak huni (Rutilahu/RTLH), setelah kunjungan ke lapangan, masyarakat meminta agar besaran bantuan dinaikan dari  nilai saat ini Rp15 juta. “Mudah-mudahan di tahun 2019 kami dinaikkan menjadi Rp17,5 juta. Di Depok program Rutilahu dari Jabar mencapai 324 unit rumah. Masyarakat Depok tidak semua tahu mengenai program tersebut, kalau program RTLH iya. Namun, program Rutilahu dari provinsi juga besar, dari APBD 2018 ini rata-rata sedang dibangun,” papar Hasbullah Hasbullah yang kembali maju sebagai Caleg DPRD Jabar Dapil Kota Depok-Kota Bekasi pada Pemilu 2019 mengatakan, secara personal, baik diminta atau tidak diminta sebagai representasi dari masyarakat Kota Depok dan Kota Bekasi, tentu akan memperjuangkan kepentingan masyarakat di dua kota tersebut. Kemudian, sambung Hasbullah, pada 2019 Jalan Provinisi yang ada di Depok akan dilakukan pelebaran, tepatnya di Jalan Raya KSU, mulai dari pertigaan Jalan Thole Iskandar hingga pintu kereta Pondok Rajeg yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor akan dilebarkan. “Di kiri kanan jalan akan dilebarkan. Di Jalan itu kan sudah ramai sekali dan jalannya patah-patah sehingga rawan akan kecelakaan. Anggaran yang diajukan Rp20 miliar, tapi saya juga belum tahu yang diturunkan berapa, besaran pelebarannya tergantung anggarannya,” ucap Hasbullah. Menurut Hasbullah, di Jalan KSU tersebut jika dilebarkan hingga 2 meter pun masih aman, karena masih ada ruang dan bahu jalan. Sehingga, tidak ada pembebasan lahan lagi, karena masih milik Jalan Provinsi. Hanya saja, Hasbullah menambahkan, total Jalan Provinsi di Jabar mencapai 2.360 kilometer, setiap tahun ada peningkatan dan perbaikan. Sehingga, nantinya nilai anggarannya akan dibagi-bagi. “Karena Jalan Provinsi tidak hanya di Depok, Di 2015 saya sudah merealisasikan pengecoran di dua titik, dekat rel kereta dengan yang di lapangan Irekap setinggi 30 sentimeter. Tahun depan, saya minta dilebarkan karena tikungan yang patah-patah bisa diluruskan atau minimal tidak terlalu patah tikungannya. Ini sudah menjadi jalan utama” ucap Hasbullah. (cky)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X