Minggu, 21 Desember 2025

Giat Kementerian Sosial RI di Luwu, Sulawesi Selatan Gelorakan Semangat Kebangsaan, Diikuti 826 Peserta

- Kamis, 1 November 2018 | 09:02 WIB
Foto Biro Humas Kemensos RI For Radar Depok
TURUN KE LAPANGAN: Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri Acara Harmoni Kebangsaan bertema "Harmoni Indonesia Gelorakan Semangat Kebangsaan" yang digelar di lapangan Desa Baloli Kamiri, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan

Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menggelorakan semangat kebangsaan di tengah keberagaman sosial budaya. Hal tersebut disampaikan dalam Acara Harmoni Kebangsaan bertema ‘Harmoni Indonesia Gelorakan Semangat Kebangsaan’ yang digelar di lapangan Desa Baloli Kamiri, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Laporan : Ricky Juliansyah

Harmoni berarti keserasian hubungan timbal balik antar manusia atau kelompok masyarakat ditengah-tengah keberagaman sosial budaya. Sedangkan Kebangsaan berarti perlindungan negara kepada seluruh warganegara sebagai satu kesatuan luhur bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. "Harmoni Kebangsaan memiliki makna keserasian hubungan timbal balik antar manusia atau kelompok masyarakat ditengah-tengah keberagaman sosial budaya yang dilindungi negara untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," terang Mensos. Tahun 2018-2019 merupakan periode tahun politik yang dapat memicu terjadinya disharmonisasi di masyarakat. Berbagai isu yang muncul dan kerap bertolak belakang dengan nilai-nilai kebangsaan dan beresiko terjadinya konflik sosial antar kelompok masyarakat yang memiliki tujuan hidup yang beragam. "Kita tidak boleh terpecah belah karena perbedaan etnis, agama, politik atau perbedaan sosial budaya lainnya. Karena itu semangat kebangsaan yang dilandasi hubungan masyarakat yang harmonis, merupakan modal sosial untuk menjaga NKRI. Apa yang kita dapatkan jika kita bertikai, tidak ada," tutur. Ia mengatakan, ditetapkannya Kabupaten Luwu Utara sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Harmoni Kebangsaan, tidak lepas dari sejarah Tanah Luwu yang merupakan kerajaan Bugis tertua. Luwu bersama-sama dengan Wewang Nriwuk dan Tompoktikka adalah tiga kerajaan Bugis pertama yang tertera dalam epik I La Galigo. "Semangat perjuangan masyarakat Luwu melawan penjajah Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan, merupakan bukti sejarah bahwa nilai-nilai kebangsaan telah hidup dan membumi di Tanah Luwu. Monumen Masamba Affair merupakan bukti gelora semangat perjuangan kebangsaan tersebut," ucapnya. Sementara, di tempat yang sama Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menjelaskan Harmoni Kebangsaan merupakan kegiatan pertama kali yang diselenggarakan dengan mengemas empat kegiatan utama yaitu: Penguatan Kearifan Lokal, Jembatan Persahabatan, Harmoni Muda – Mudi dan Kemah Perdamaian. “Keempat program ini diikuti 826 peserta. Terdiri dari unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pelajar, berbagai unsur masyarakat di Kecamatan Masamba, Bone Bone, Tana Lili, Tenaga Pelopor Perdamaian, mahasiswa, akademisi, tim Layanan Dukungan Psikososial, dan lainnya,” ucap Harry. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X