Senin, 22 Desember 2025

Program Lesbumi NU Depok, Melestarikan Udeng Ikat Kepala Warisan Budaya

- Selasa, 6 November 2018 | 09:23 WIB
RICKY/RADAR DEPOK
SILATRUAHMI: Pengurus dan anggota Lesbumi NU Kota Depok saat acara Ngaji Budaya, di Rumah Batu, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas.

Lembaga Seni dan Budayta Muslim (Lesbumi) Nahdlalul Ulama (NU) Kota Depok memiliki serangkaian program untuk melestarikan budaya, salah satunya Udeng yang dibahas dalam acara Ngaji Budaya, di Rumah Batu, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas belum lama ini bersama para pelaku seni dan budaya Depok.

Laporan : Ricky Juliansyah

Udeng atau ikat kepala merupakan tradisi dan budaya bangsa Indonesia sejak dulu sebelum para pemimpin memakai peci. Di tengah arus pengaruh global, pemakaian Udeng tetap ada sampai saat ini pada acara-acara tertentu dan orang tua yang mengenakannya. "Kita ingin Udeng ini tetap lestari sebagai khazanah warisan budaya menjadi bagian dari identitas bangsa. Sebab, dalam sejarah dari Jawa, Betawi, dan melayu dimana masyarakat juga mengenakannya. Mungkin orang banyak yang mengenalnya dari Jawa Tengah, padahal di Jawa Barat dan Betawi juga ada yang memakai," ujar Ketua Lesbumi NU Kota Depok Romo Doni. Dalam tradisi Betawi masih dijumpai penggunaan Udeng pada saat pertunjukan Lenong. Ia mengungkapkan, di Betawi Udeng biasa dikenakan Centeng atau Jawara untuk menandakan status mereka. "Kita pernah melalui semua irisan sejarah dan tidak kita dilupakan begitu saja. Kalau kita gali dan perkuat menjadi identitas diri. Banyak dijumpai foto pada zaman Belanda bahwa masyarakat Betawi juga mengenakan Udeng. Pudarnya tradisi memakai Udeng ditandai dengan para pemimpin pergerakan nasional mengenakan peci,” ungkapnya. Saat ini pada generasi muda kurang mengenal pemakaian Udeng. Apalagi, lanjutnya, dalam pemakaiannya juga menggunakan teknik tertentu agar lebih indah hasilnya. "Kalau untuk generasi muda saat ini, kita sadari masih kurang familiar. Untuk itu, tinggal bagaimana kemauannya dalam melestarikannya sebagai identitas diri," pungkasnya. Sementara itu, Wakil Sekretaris PWNU Jawa Barat H. R. Salamun Adiningrat mengungkapkan, perlunya mengembangkan budaya luhur bangsa. Jangan sampai, lanjutnya, hilang karena pengaruh budaya asing. "Kita mulai sadar bahwa tidak boleh tradisi dan budaya masyarakat hilang begitu saja. Maka perlu adanya upaya mengembangkan dan melestarikannya," ucap Salamun yang maju sebagai Caleg DPRD Jabar Dapil 8 (Kota Depok-Kota Bekasi) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X