RICKY/RADAR DEPOK
SUPERVISI: Komisioner Bawaslu Jabar, Zaki Ilmi didampingi jajaran Komisioner Bawaslu Kota Depok dan Ketua KPU Kota Depok saat meninjau Gudang Logistik KPU Kota Depok di Jalan Tugu Raya, Gudang Kubik Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis.   Garap Logistik DEPOK - Gelaran Pemilu 2019 hampir tiba pada masa puncaknya. Pemungutan dan perhitungan suara yang sangat menentukan nasib bangsa akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019. Untuk itu, Bawaslu Kota Depok meminta KPU Kota Depok lebih serius garap Logistik Pemilu 2019. “Berdasarkan penilaian Bawaslu Kota Depok, ada beberapa kerawanan yang sangat mengkhawatirkan jelang hari pencoblosan,” tutur Koordinator Divisi Pencegahan, Humas dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kota Depok, Dede Selamet Permana kepada Radar Depok. Menurutnya, KPU Kota Depok tidak boleh menganggap remeh dan berleha-leha terhadap kesiapan logistik pemilu. Sebab, masih ditemukannya kekurangan jumlah kotak suarayang harus segera ditambah sesuai dengan perkembangan terbaru, yakni penambahan 16 TPS pasca Pleno Rekapitulasi Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) Minggu, (17/2). “Kami juga menyoroti lambannya gerak KPU dalam mempersiapkan lokasi penyimpanan sementara logistik khususnya kotak suara di tingkat kecamatan. Lebih dari setengah kecamatan belum jelas mau disimpan di mana kotak-kotak itu nantinya,” paparnya. Bawaslu Kota Depok, sambung Dede, menyarankan kepada KPU Kota Depok agar mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kota Depok untuk mencari solusi atas persoalan tersebut. Sebab jika tidak, dengan kondisi yang tidak siap, distribusi logistik penuh kerawanan dari sisi gangguan cuaca, keamanan dan potensi kerawanan lainnya. “Kami terus mendorong agar KPU segera melakukan terobosan terhadap semua kendala-kendala tersebut,” pungkasnya. (cky)