Ist
PEMBAHASAN: Diskusi Publik dengan tema 'Kemana Suara Millenial dan Umat Islam Berlabuh?' di D'Hotel Jalan Sultan Agung No.9 Setia Budi, Jakarta. JAKARTA - Mengantisipasi adanya ancaman golput di tahun Pemilu 2019, Leader Center mengadakan Diskusi Publik dengan tema 'Kemana Suara Millenial dan Umat Islam Berlabuh?' di D'Hotel Jalan Sultan Agung No.9 Setia Budi, Jakarta.   Pada diskusi tersebut menghadirkan narasumber Anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Fahmi Idris, Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti, Progres 98 Pendiri Presidium Alumni 212 Faisal Assegaf , dan Wakil Bendahara DPP PAN, Bassiruddin Amirudin  dengan ketua Paramashopia Universitas Paramadina, Shiny Ane el-Poesya sebagai moderator. Menurut Ray Rangkuti, kaum millenial adalah kaum penentu untuk masa depan bangsa, maka untuk itu kaum millenial jangan sampai golput. Adanya golput karena ada rasa ketidaksukaan dengan calon, tetapi kita harus mempergunakan kesempatan ini untuk memilih. “Dengan diadakannya diskusi publik ini, kita berharap tidak ada lagi ada ancaman golput. Sehingga masyarakat Indonesia menyumbangkan suaranya di pemilu untuk kemajuan bersama,” kata Ray Rangkuti.   Seperti halnya yang diungkapkan oleh Bassirudin Amirudin. Seluruh stakeholder harus mendorong dan mengarahkan kaum milenial agar mempunyai pilihan jangan sampai mereka memilih golput. Karena kaum milenial itu kaum penentu untuk masa depan suatu bangsa. "Selain kaum milenial, umat Islam juga harus cerdas menentukan pilihannya. Sehingga mereka tidak salah melabuhkan suaranya untuk mendukung salah satu paslon. Semoga diskusi publik ini mampu mengubah golput menjadi sosok yang punya pilihan," ujarnya. Diakhir acara, kaum milenial bersama LSM Leader Center membacakan deklarasi dukungan anti golput agar pemilu tetap berkualitas, aman, jujur dan bermartabat serta mendukung Polri memelihara Kambtibmas dalam menghadapi Pemilu 2019. (cky)