PENDIDIKAN : Direktur DEEP, Yusfitriadi saat mengisi materi dalam kursus singkat yang digelar DEEP. Foto: RICKY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM - Satu hari menjelang tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2019 yang akan digelar pada 17 April 2019, masih terdapat permasalahan yang dikhawatirkan akan berimplikasi pada kesiapan penyelenggara dalam menyelenggarakan Pemilu 2019.
Laporan : Ricky Juliansyah
Hasil pemantauan Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), terutama di Propinsi Jawa Barat, beberapa persoalan tersebut menyangkut Alat Peraga Kampanye (APK) yang masih bertebaran, ketersediaan logistik yang masih belum terpenuhi sesuai dengan kebutuhan serta dokumen-dokumen saksi yang tidak terdistribusi secara maksimal.
Adapun DEEP mencatat beberapa hasil pemantauan sebagai berikut, masih ditemukan adanya Alat Peraga Kampanye baik dalam konteks Pileg maupun Pilpres yang bertebaran, bahkan disekitar area TPS.
Kemudian, ketersediaan logistik yang terjadi di beberapa Kabupaten/Kota. Selanjutnya, kejadian di kecamatan ciseeng Kabupaten Bogor, dimana pada malam hari tanggal 14 April 2019 sebuah gudang penyimpanan logistik diterjang banjir dan angin puting beliung, yang mengakibatkan kerusakan logistik, seperti kotak suara dan surat suara karena terkena lumpur.
“Kondisi ini sudah banyak pihak yang mengingatkan dimana pemilu 2019 dilaksanakan dibeberapa daerah dengan kondisi musim hujan bahkan bercuaca ekstrim,” kata Yusfitriadi.
Pria yang akrab disapa kang Yus ini melanjutkan, berdasarkan hasil pantauan relawan DEEP di beberapa kantor Bawaslu Kabupaten/Kota masih numpuk buku saku saksi yang tidak terdistribusi, hal itu lebih disebabkan sebagian partai politik tidak merspon positif terhadap pelatihan saksi yang diselenggarakan oleh Bawaslu, kondisi ini sangat mungkin terjadi tidak hanya di wilayah Jawa Barat sangat mungkin terjadi di wilayah-wilayah lain di Indonesia.
pihaknya juga menemukan media-media provokatif yang berbentuk spanduk di masa tenang, seperti yang terjadi di kota depok, pada masa tenang bertebaran spanduk yang bernada provokatif dan bernuansa SARA. Seperti tulisan dalam spanduk “Tenggelamkan partai biang korupsi”, Jangan mau diadu domba, Islam Agamaku dan Partai Islam Pilihanku”, “Jangan Pilih Partai yang menista Agama”, “Jangan Pilih Partai yang Ketuanya suka Minuman Keras/Haram”. Kondisi ini sangat mungkin juga terjadi di beberapa wilayah lain.
“Karena itu DEEP meminta stakeholder terkait agar segera melakukan pembenahan. Kami juga meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya dan Masyarakat Jawa Barat pada khususnya, untuk tidak terprovokasi, tidak menyebarkan informasi bohong dan ujaran kebencian, serta mengikuti proses pemungutan dan penghitungan suara dengan aman, damai, berintegritas dan beradab,” ucap kang Yus. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB