Senin, 22 Desember 2025

Undang Media, Serap Informasi

- Sabtu, 11 Mei 2019 | 09:10 WIB
DISKUSI : Peneliti ISI dan wartawan saat mengadakan FGD di Rumah Makan Saung Talaga, Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoranmas, Jumat (10/5). Foto: RICKY/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM - Institute for Strategic Initiatives (ISI) mengadakan  Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Problematika dan Tata Kelola Dana Bantuan Sosial dan Hibah di Kota Depok' bersama sejumlah wartawan kota sejuta maulid di Rumah Makan Saung Talaga, Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoranmas, Jumat (10/5). Laporan : Ricky Juliansyah Politik sehari-hari di tingkat lokal adalah bagaimana mendapatkan dan mempertahankan akses terhadap sumber daya negara sehingga kekuasaan kerap kali disalah gunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Untuk meneliti pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial yang tidak transparan, tidak akuntabel dan minim pengawasan menyebabkan dana ini rawan disalahgunakan. Padahal, secara regulasi pemberian dana hibah dan bantuan sosial harus menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas dengan berpegang pada asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat yang luas bagi masyarakat sehingga jauh dari kepentingan pribadi, kelompok dan kepentingan politik. Karenannya, ISI mengadakan FGD bertajuk 'Problematika dan Tata Kelola Dana Bantuan Sosial dan Hibah di Kota Depok' bersama sejumlah wartawan kota sejuta maulid di Rumah Makan Saung Talaga, Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoranmas, Jumat (10/5). Saat FGD tersebut, ada tiga penelisi ISI yang hadir, yakni  Putu Aryo, Aisyah Nurrul Jannah dan Bonang. Sementara, wartawan yang hadir rata-rata dari harian dan online yang saban hari menggali informasi di seputaran Depok. “ISI  merupakan lembaga penelitian independen yang berfokus pada kajian-kajian good governance dan kesejahteraan sosial,” kata Peneliti ISI, Putu Aryo. Terkait penelitian dana Bansos tersebut, pihaknya melaksanakan di tiga kota, yakni Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Purwakarta. Bahkan, penelitian ini sampai para penelitinya tinggal di kota tersebut selama beberapa waktu. “Tujuan penelitian ini, kami ingin memetakan dana bansos. Karena belum sepenuhnya bagus terkait tata kelolanya. Kami coba mengidentifikasi di mana yang rawan, apakah perencanaan, pelaksanaan atau pelaporannya. Nanti akan kami berikan ke pemerintah kota yang kotanya kami teliti,” paparnya. Pada FGD yang berlangsung santai dan penuh kekeluargaan tersebut, ISI juga menggali informasi dari para wartawan yang hadir terkait dan Bansos dan meminta saran agar tata kelola hingga penyalurannya dapat berjalan dengan baik. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X