Senin, 22 Desember 2025

53 Persen Caleg Perempuan Politikus

- Senin, 27 Mei 2019 | 13:00 WIB
RADARDEPOK.COM, DEPOK Pusat Kajian Politik (Puskapol) Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) melansir bahwa 53 persen Calon Legislatif (Caleg) perempuan yang terpilih memiliki latar belakang aktivis partai politik (pengurus partai ataupun orang yang sudah punya pengalaman panjang dalam kompetisi pemilu). Pengamat Politik UI, Aditya Perdana mengatakan, dari pencalonan, tidak ada hal yang berubah karena sebagaian besar partai hanya berorientasi dalam syarat formal pencalonan (minimal 30 persen). Namun, dari hasil pemilu dari caleg yang terpilih, maka Caleg Perempuan di Pemilu 2019 ini menorehkan prestasi membanggakan dengan capaian 20,5 persen. “Ini paling tinggi sejak 2004,” katanya. Secara umum, sambung Aditya, kenaikan ini terjadi di beberapa partai secara perlahan dari tahun 2004, yaitu PDI Perjuangan, Nasdem, PPP. Beberapa partai mengalami naik turun (fluktuatif), yaitu Gerindra Golkar, PKS, dan PKB. “Sementara hanya ada satu partai yang terus mengalami penurunan, yaitu Partai Demokrat,” paparnya. Pencapaian terbaik dalam Pemilu ini adalah Nasdem dengan perolehan kursi sebanyak 32,2 persen. Kata Adiya, Nasdem adalah partai politik pertama yang berhasil tembus angka 30 persen sejak pertama kali kebijakan ini diterapkan. Di samping itu, PKS juga memperoleh pencapaian luar biasa dengan peningkatan yang tajam dari 2,5 persen (2014) menjadi 16 persen (2019) atau setara 8 kali lipat. “Dari data yang kami kumpulkan, pemilih masih memilih berdasarkan nomor urut atas (1,2 ataupun 3). Sebanyak 48 persen dan 68 persen caleg terpilih perempuan dan laki-laki berada di posisi nomor 1. Hal ini memang tidak berbeda dengan hasil pemilu 2014 yang lalu dan kembali menegaskan bahwa posisi caleg di nomor atas tetap menjadi penting bagi pemilih,” terangnya. Aditya melanjutkan, sebanyak 53 persen caleg terpilih perempuan memiliki latar belakang aktivis partai politik (pengurus partai ataupun orang yang sudah punya pengalaman panjang dalam kompetisi pemilu). Hanya sekitar 41 persen diindikasikan dan memiliki afiliasi dengan kekerabatan politik seperti keluarga, dinasti ataupun klan. Namun demikian, pengurus partai yang juga memiliki keluarga politik juga menguatkan keterpilihan mereka. “Sisanya sekitar 6 persen berasal dari kalangan profesional yang baru pertama kali ikut dalam kompetisi Pemilu,” tutur Aditya. Sementara itu, Puskapol juga mencatat Dapil yang memiliki caleg perempuan terpilih terbanyak berasal dari Bengkulu 75 persen, Sulawesi Utara dan Maluku Utara masing-masing sama sebanyak 66 persen. “Namun demikian, kami juga melihat masih ada 20 Dapil (dari 80 dapil) yang belum ada caleg perempuan terpilih di Pemilu 2019 ini,” ucap Aditya. Terpisah, Komisioner KPU Jawa Barat, Titik Nurhayati mengatakan, pada Pemilu 2019, berdasarkan penghitungan perolehan suara Caleg DPR RI di Jawa Barat, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 33.276.905 pemilih, sementara pengguna hak pilih pada seluruh Dapil 27.387.180 pemilih. Kemudian, mantan Ketua KPU Kota Depok ini menambahkan, suara sah 24.416.196 pemilh, suara tidak sah ada 2.970.984. “Jumlah saura sah dan tidak sah 27.387.180. dari data ini partisipasi masyarakat pada Pemilu DPR RI di Jawa Barat mencapai 82,30 persen,” tandasnya. (cky)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X