SEMARAK : Walikota Depok, Mohammadi Idris dan Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna, bersama Ketua KOOD, Dahlan saat meramaikan Lebaran Depok, di lapangan terbuka Perumahan Sawangan Village, Kecamatan Sawangan, beberapa waktu lalu. FOTO : DICKY/RADARDEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Beberapa waktu lalu, Komunitas Orang-orang Depok (KOOD) menginisiasi pelestarian budaya betawi, yang dinamakan Lebaran Depok. Even tersebut sukses digelar karena mendapat respon positif dari Pemkot Depok. Karenanya, Anggota DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono menyarankan agar, even yang telah digelar tersebut dapat dikembangkan lagi, salah satunya dengan mengembangkan konsep 3A : atraksi, aksesibilitas, dan amenitas. “Seperti kemarin, kita warga Depok sudah membuat acara Lebaran Depok, apakah ini akan meningkatkan ekonomi Kota Depok. Sebagai awal semangat ke arah peningkatan ekonomi iya. Jika tidak dikembangkan maka jangan berharap akan menambah ekonomi Depok,” tutur Imam Budi Hartono kepada Radar Depok, Minggu (4/8). Anggota DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono Anggota dewan yang akrab disapa IBH ini menguraikan, atraksi bisa berupa keindahan dan keunikan alam, budaya masyarakat setempat, peninggalan bangunan bersejarah, serta atraksi buatan seperti sarana permainan dan hiburan, harus unik dan berbeda. Kemudian, sambung IBH, aksesibilitas adalah sarana dan infrastruktur untuk menuju destinasi seperti jalan raya, ketersediaan sarana transportasi, dan rambu-rambu penunjuk jalan. Sedangkan amenity atau amenitas adalah segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan selama berada di destinasi. “Amenitas berkaitan dengan ketersediaan sarana akomodasi untuk menginap serta restoran atau warung untuk makan dan minum. Kebutuhan lain yang mungkin juga diinginkan dan diperlukan oleh wisatawan, seperti toilet umum, rest area, tempat parkir, klinik kesehatan, dan sarana ibadah sebaiknya juga tersedia di sebuah destinasi,” paparnya. Ia melanjutkan, kawasan Setu Babakan sebuah contoh destinasi baru Jakarta sekaligus cagar budaya yang menjadi fokus menjaga budaya betawi. Untuk itu, ia mengusulkan tentang Lebaran Depok yang sudah digelar kemarin diberikan sentuhan aksesbilitas, atraksi dan amenitas. Hal ini untuk menjadikan hajat tersebut bisa menjadi lebih besar dan bertambah besar. “Buat satu kawasan budaya yang akan menjadi destinasi wisata baru di Depok. Lindungi dan kembang kan dengan kebijakan di Perda dan intervensi APBD. Hadirkan sebanyak mungkin orang ke Depok, pasti ekonomi akan cepat berkembang,” tuturnya. Menurut IBH yang masuk bursa Pemira DPD PKS Depok dan digadang-gadangkan bakal mengikuti kontestasi Pilkada Kota Depok 2020 ini, hal tersebut akan didukung oleh Pemprov Jabar yang sedang membuat Smiling West Java (SWJ). “Barat banget istilahnya SWJ, sah sah saja sih, karena Jabar berharap bisa mengembangkan industri wisata tingkat internasional. Jawa Barat yang memang indah diciptakan Allah baik laut, gunung, sungai, alam, budaya dan lainnya yang luar biasa. Potensi ada, kebijakan dibuat, dana dimungkinkan, SDM memadai, tentunya kita berharap bisa dilaksanakan,” kata IBH. Ia kembali mencontohkan, Kali Malang di daerah Bekasi, rencana akan dibangun tempat wisata internasional. Namun, bagi yang paham tentang Kali Malang, tentunya sudah tidak memungkinkan untuk dijadikan destinasi wisata. “Untuk keberhasilan sebuah tempat wisata, seperti yang saya bilang tadi,  minimal ada 3 faktor yang dilihat yaitu aksestibilitas, atraksi dan amenitis,” pungkasnya. (cky)