PAPARAN : (kiri ke kanan) Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Depok Indah Ariani, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok Hendrik Tangke Allo, dan Sekjen DPC PDI Perjuangan Kota Depok Ikravani  Hilman, saat melakukan jumpa pers, di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Selasa (2/9). FOTO : RICKY/RADARDEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – DPC PDI Perjuangan Kota Depok menyongsong Pilkada Depok 2020 dengan rasa optimis yang tinggi. Targetnya jelas : menang. Meski punya tiket langsung ke pilkada (torehan 10 kursi dewan), nyatanya partai berlambang Banteng ini lebih suka membangun koalisi. Tak main-main, mereka tengah membangun gerbong koalisi besar bersama sejumlah partai lain. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Hendrik Tangke Allo mengatakan, sejauh ini sudah ada empat partai yang saat ini tengah menjalin komunikasi dengannya. Yang terdekat, tentu Partai Gerindra. “Ada sejumlah partai lain, seperti Golkar, Partai Demokrat, dan PPP. Tidak menutup kemungkinan koalisi ini akan menjadi koalisi besar. Mungkin ada lagi (partai yang bisa gabung),” ungkapnya, Sabtu (7/9). Ia menegaskan, tidak menutup kemungkinan dirinya juga ikut dalam seleksi asalkan diminta atau ditunjuk langsung oleh DPP PDI Perjuangan. Sesuai dengan aturan kepartaian, menurut dia setiap kader wajib mengikuti arahan pusat. "Kalau memang ditunjuk pusat, kenapa tidak saya siap karena sebagai kader partai harus mau di tempatkan dimana saja," tegasnya. Kemudian, bila memang benar bisa maju, HTA (sapaannya), merasa bila sosok yang pas bersamanya adalah Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna. Saat ini menjabat Wakil Walikota Depok. “Kalau (maju bersama) Pak Pradi saya cocok. Apalagi kalau didukung partainya. dr Farabi El Fouz (Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok) juga cocok. Mereka anak-anak muda yang punya kompetensi. Punya kapasitas,” tegasnya. Meski jalinan komunikasi politik tengah dibangun, tapi HTA tak mau grasak-grusuk. Semua ada prosesnya. Apalagi, DPC PDI Perjuangan Kota Depok tengah membuka pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota secara terbuka. Pendaftar mulai dari tanggal 1 hingga 20 September 2019. Baik kader ataupun dari eksternal bisa mendaftar. “Nanti ada tahapan dan mekanisme yang disiapkan,” tambah dia. Mari berhitung jumlah kursi koalisi yang disebut HTA. PDI Perjuangan (10 kursi), Partai Gerindra (10 kursi), Golkar (5 kursi), Demokrat (3 kursi), dan PPP (2 kursi). Sementara, menanggapi lirikan HTA, Ketua DPC Partai Gerindra, Pradi Supriatna mengatakan bila hal ini sebuah bentuk apresiasi positif secara politis. “Menambah semangat untuk pengabdian buat negeri ini, khususnya Kota Depok yang telah melahirkan dan membesarkan saya,” terangnya. Tapi bicara rekomendasi, Pradi menilai bila itu hal yang tidak mudah. Perlu tahapan yang mesti dilalui. Berangkat dari beberapa indikator, seperti popularitas, integritas, elektabilitas, dan akseptabilitas. “Harus berangkat dari kajian ilmiah. Dan kesiapan lainnya bagi si calon,” bebernya. Lebih lanjut, sambung dia, sebagai ketua partai, dirinya segera menyiapkan tim teknis untuk membangun komunikasi dengan partai lain. “Di dalam internal kami pun, masih proses untuk siapa yang akan kami usung di pilkada nanti,” pungkasnya. (rd)     Jurnalis : Ricky Juliansyah Editor : Pebri Mulya