Senin, 22 Desember 2025

Hanura Layak Diperhitungkan

- Kamis, 30 Januari 2020 | 18:39 WIB
Ketua DPC Partai Hanura Kota Depok, Miftah Sunandar   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Memiliki hampir 45 ribu suara di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kota Depok layak untuk diperhitungkan di kontestasi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok 2020 mendatang. Ketua DPC Partai Hanura Kota Depok, Miftah Sunandar mengatakan  kendati Hanura tidak memiliki perwakilan di DPRD Kota Depok, tentunya memiliki banyak kader untuk menentukan pemimpin lima tahun kedepan. “Pastinya, kami tidak sekedar mendukung, tapi bagaimana memenangkan calon yang kami dukung itu, tentunya kami memiliki kriteria tersendiri,” katanya kepada Radar Depok, Rabu (29/1). Pihaknya bersama partai lain serta beberapa Calon Walikota Depok sudah berdiskusi. Namun, lanjut Miftah, Hanura belum menentukan pilihan untuk mendukung. “Kalau Hanura akan mendukung yang akan menang. Kami akan menentukan dukungan di bulan Maret,” Pilkada sendiri, kata Miftah, bukan pemilihan tingkat RT atau RW. Sebab, partai politik melakukan penjajakan lebih dulu, seperti melihat visi misi dan program kerja, serta latarbelakang mereka.  Dan, pihaknya tidak ingin membeli kucing dalam karung. “Kami memang tidak bisa mengusung, tapi kami akan mendukung dan melihat figure yang mumpuni untuk memimpin Kota Depok, serta memenangkan Pilkada agar kami punya peran sendiri,” tegasnya. Berbicara kriteria, Miftah melanjutkan, saat ini memang masih banyak kekurangan dari hampir lima tahun masa jabatan. Bahkan, hanya simbolis saja. Sehingga, untuk pemimpin kota Depok yang akan didukung tentunya harus pro dengan  masyarakat dan pengusaha di Kota Depok. “Itu yang kami akan dukung. Buat Hanura ada beberapa catatan. Makanya di Maret nanti kami akan menentukan arah dukungan ,” katanya Seluruh pengurus, kata Miftah, dari DPC hingga ranting, Hanura memiliki ribuan kekuatan yang diperhitungkan dan membawa dampak yang baik untuk partai dan calon di Pilkada. “Suara partai dan caleg hampir 45 ribu, itu patut diperhitungkan,” katanya. Sebab, ini bukan pemilihan legislatif, tetapi untuk eksekutif, bagi Gerindra dan PDIP sendiri memang sudah cukup untuk mengusung sendiri. Tapi, bukan dari jumlah suara di Pileg, ini lebih kepada bagaimana strategi memenangkan  kontestasi Pilkada. “Pilkada berbeda dengan pemilihan legislatif,” pungkasnya. (rd)   Jurnalis : Ricky Juliansyah Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X