PERTEMUAN : Sejumlah elit politik dari PKS dan partai yang tergabung di Koalisi Depok Tertata melakukan pertemuan di Hotel Santika, Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Senin (15/06) malam. FOTO : RICKY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Koalisi Depok Tertata : Demokrat, PAN, PKB dan PPP masih ragu dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok. Hitam di atas putih, menjadi tolok ukur Tertata dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok, 9 Desember 2020 mendatang.
"Pertemuan kali ini (Senin, 15 Juni 2020 malam) merupakan tindaklanjut dari silaturahmi yang dilakukan PKS ke partai yang tergabung di Depok Tertata," ujar Perwakilan Koalisi Depok Tertata, Qonita Lutfiyah kepada Radar Depok.
Qonita yang juga Ketua DPC PPP Kota Depok ini mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari PKS, apa yang dilakukan mereka bukan bagian dari gimmick politik, tetapi serius untuk merajut koalisi.
"Itu versi PKS, saat silaturahmi ke Tertata, mereka menyatakan ini tidak basa-basi dan bukan gimmick politik. Tapi, mereka serius untuk koalisi Tertata," ungkapnya.
Qonita menerangkan, sejak awal Depok Tertata terbuka dengan partai manapun yang ingin mengajak bergabung, asal memiliki kesamaan visi dan misi dalam membangun Depok lebih baik. "Kami Welcome dengan siapapun," terangnya.
Meski demikian, saat ditanya tentang perjanjian hitam di atas putih. PKS benar-benar ingin melakukan koalisi dan tidak sekedar gimmick politik. Qonita menegaskan, hal tersebut akan dilakukan dipertemuan selanjutnya.
"Tinggal kami konkretkan dengan menyamakan visi dan misi, jika memiliki kesepahaman dan kesesuaian. Maka dilanjutkan dengan membicarakan koalisi dan lain hal," ujarnya.
Setelah pertemuan ini akan ada pertemuan selanjutnya, guna memantapkan kesepahaman yang sudah terbangun dengan PKS.
"Kami baru berbicara mengenai koalisi untuk calon walikota dan wakil walikota itu setelah terbangun koalisi. Saat ini kan baru pondasinya saja. Kami dari Tertata akan melaporkan pertemuan ini ke DPW dan DPP partai masing-masing," ucap Qonita.
Menimpali hal ini, Ketua DPD PKS Kota Depok, Hafid Nasir mengatakan, sejauh ini PKS masih sebatas bersilaturahmi. Dan menjalin komunikasi semata dengan Koalisi Depok Tertata, terkait perkembangan pembangunan di Kota Depok.
“Kami komunikasi dengan mereka (Koalisi Depok Tertata), karena untuk membangun Kota Depok tidak bisa hanya satu partai. Kami sudah membahas terkait masalah kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, sehingga nantinya kami punya konsep dan gagasan yang sama,” katanya dalam siaran live streaming Youtube, Selasa (16/06).
Dia mengungkapkan, meski PKS punya 12 kursi di parlemen, tapi PKS juga membutuhkan dukungan dari partai–partai lain untuk melanjutkan roda pemerintahan dan pembangunan.
“Secara kursi, Koalisi Depok Tertata punya 12 kursi,“ bebernya.
Ketika disinggung mengenai kans Mohammad Idris sebagai petahana kembali diusung di Pilkada 2020. Hafid mengatakan, itu bukan ranah DPD PKS dalam menentukan keputusan, karena yang berhak menentukan siapa calon yang akan diusung adalah DPP PKS.
Menurutnya, memang Idris adalah sosok yang PKS usung di Pilkada 2015 yang lalu. Tentunya, PKS Depok punya tanggung jawab moral juga untuk mewujudkan janji kampanye dan RPJMD-nya. Sehingga mesti terus bersinergi dengan pemerintah sekarang untuk mewujudknanya.
“Berbicara masalah sosok pak Idris, kalau tingkat DPD sikapnya hanya mengeksekusi Juklak Juknis dari DPP sebagai tugas kami. Kami tidak bisa mengeksekusi yang diluar dari kewenangan kami. Tiga nama bacalon yang sudah diumumkan DPP itu lah yang kami rekomendasikan sesuai Juklak Juknis dari DPP,” terangnya.
Terpisah, Sekjen DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Ikravany Hilman mengungkapkan, apa yag dilakukan PKS dengan Koalisi Depok Tertata merupakan hal yang lumrah dalam dunia politik.
“Tidak ada yang salah, sah-sah saja. Kami juga melakukan komunikasi dengan semua partai. Dan, tiap partai memiliki mekanisme internal masing-masing,” ungkap Ikra –sapaannya-.
Ikra yang Anggota Komisi A DPRD Kota Depok menegaskan, sebelum melakukan pendaftaran, peta politik masih dinamis. PDI Perjuangan pun sudah melakukan komunikasi dengan semua partai, pihaknya sudah mantap dengan koalisi yang dibangun bersama DPC Partai Gerindra Kota Depok.
“Kami sudah istikomah di jalan ini, kalaupun diakhir berbeda pandangan itu kebijakan tiap partai. Karena keputusan sudah diambil, kami siap mengamankan dan memperjuangkan. Insha Allah bisa memenangkan pertempuran, tinggal bagaimana bekerja sama, komitmen bersama dan seterusnya,” tegas Ikra.
Terkait kekinian dari koalisi PDI Perjuangan dengan Gerindra, pasangan calon yang bakal diusung kedua partai tersebut, yakni Pradi Supriatna dan Afifah Alia sudah dipanggil ke DPP partai berlambang kepala banteng. Guna menanyakan perihak komitmen, organisasi, konsolidasi, pembiayaan dan lainnya.
“Setelah itu masih dirapatkan lagi. Tapi yang jelas, tahapannya sudah semakin maju, ada progres dan tinggal menunggu SK saja, harapannya Juni ini sudah segera dikeluarkan,” tandas Ikra. (rd/cky)
Jurnalis : Ricky Juliansyah
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB