Senin, 22 Desember 2025

Panitia Adhoc Dituntut Kreatif

- Selasa, 23 Juni 2020 | 09:59 WIB
BERSIAP : Petugas KPPS di Kota Depok tengah mempersiapkan teknis Pemilu. FOTO : RICKY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Menghelat Pilkada di tengah pandemi Covid-19 (Virus Korona). KPU Kota Depok meminta kepada panitia adhoc agar kreatif dalam mengemas sosialisasi, untuk pemilihan yang digelar 9 Desember tersebut. Adapun panitia adhoc yang dimaksud, yakni Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di level kecamatan, Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk tingkat kelurahan dan Kelompok Panitia Pemungutan  Suara (KPPS) di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna menjelaskan, kreatif di sini adalah memaksimalkan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, seperti memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial yang dimiliki. “Bisa membuat video sosialisasi dan dipasang distatus penyelenggara atau disebar ke grup-grup WA (Whatsapp), jika itu dilakukan secara massif dan ada ketuk tular dari yang lainnya, pasti gaung Pilkada akan semakin besar. Tentu, harapannya, tingkat partisipasi pemilih juga akan besar,” kata Nana kepada Radar Depok, Senin (22/06). Selain itu, lanjut Nana, panitia Adhoc juga dapat membuat kuis atau sayembara di tiap medsos yang dimiliki pada tiap tingkatan, di mana tiap kuis atau sayembara tersebut, pemenang mendapatkan give away guna menarik minat warganet ataupun kaum milienial yang sering berselancar di dunia maya. “Banyak caranya, tinggal bagaimana kita mengemasnya saja,” tutur Nana. Namun, Nana menegaskan, jika melakukan kreatifitas tersebut, harus tetap merujuk serta tidak boleh keluar dari bingkai PKPU, azas demokrasi yang menjunjung tinggi netralitas serta integritas para penyelenggara Pemilu. “Kami bekerja juga ada kode etik untuk rambu-rambunya. Tetap harus menjaga marwah lembaga. Ingat, kami tidak mentolerir bagi pelanggar kode etik,” tegas Nana. Disadari, sambung Nana, menyelenggarakan pesta demokrasi di tengah pandemi baru pertama kali diadakan, di mana sebelumnya ada Pemilu terumit dalam sejarah Indonesia yang serentak menyelenggarakan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Legislatif RI, provinsi, kabupaten/kota dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). “Semua hajat, tentu ada kendala masing-masing. Tapi, kita sudah melewati Pemilu 2019 yang menjadi pemilihan terumit sepanjang sejarah demokrasi di Indonesia,” sambung Nana. Meski begitu, lanjut Nana, KPU Depok sebagai penyelenggara tetap mengupayakan tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Depok 2020 bisa tinggi. “Target kami tingkat partisipasi pemilih 77,5 persen atau naik 21 persen dari Pilkada sebelumnya,” pungkas Nana. (rd/cky)   Jurnalis : Ricky Juliansyah Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X