Senin, 22 Desember 2025

Penanganan Pandemi Kota Depok : Penanganan Covid-19 Harus Transparan

- Jumat, 26 Juni 2020 | 09:46 WIB
Yuni Indriany.    Penanggulangan pandemi Covid-19 tentu membutuhkan support anggaran yang memadai. Namun, anggaran yang dikeluarkan pun harus dilaporkan dengan transparan agar tidak ada praduga negatif di lapangan. Laporan : Ricky Juliansyah RADARDEPOK.COM - “Makanya, kami dari Fraksi PDI-Perjuangan mengusulkan Pansus Covid-19, agar penggunaan anggaran untuk penanggulangan Covid-1d jelas, dapat dipertanggungjawabkan dan yang terpenting tepat sasaran agar pandemi ini dapat teratasi. Tapi, kan Pansus itu tidak disetujui,” kata Anggota Komisi B DPRD Kota Depok dari Fraksi PDI-Perjuangan, Yuni Indriany. Ia menilai, penggunaan anggaran tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang direlokasikan tidak ada laporan secara detail, kemana saja muaranya. Bahkan, anggaran kecamatan dan kelurahan tidak seragam penggunaanya. “Itu juga belum dilaporkan oleh penggunan anggaran kepada Badan Anggaran DPRD Kota Depok,” tutur Yuni. Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Depok ini pun menyoroti refocusing anggaran cukup besar di tiap OPD, tapi belum banyak masyarakat yang merasakan dampaknya. Sehingga, perlu diminta rinciannya oleh wakil rakyat sesuai kewenangannya, yakni pengawasan, penganggaran dan legislasi. “Transparansi itu perlu, agar DPRD yang merupakan institusi resmi negara dan dilindungi undang-undang bisa memahami secara detail persoalan yang ada,” katanya. Ia menegaskan,penggunaan anggaran harus dilaporkan dengan detail. Sehingga, tidak ada praduga negatif, kepada para pengguna anggaran. “Ini yang digunakan uang rakyat, yang harus dikembalikan kepada rakyat. Wakil rakyat seperti kami di legislatif harus mengawal itu, jangan sampai ada penyelewengan. Jika benar, kenapa harus takut, mustinya kan terbuka dan dirinci dengan detail,” tegas Yuni. Yuni menambahkan, saat ini pandemi Covid-19 masih menjadi momok bagi tiap daerah, termasuk Depok. Sehingga, penggunaan anggaran harus benar-benar dikawal. Terlebih, kini memasuki skenario adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau New Normal. “Jangan sampai di new normal ini tetap tidak ada progress yang diharapkan. Tentu, kita sama-sama berharap agar pandemi ini segera berakhir, itu menjadi sebuah keniscayaan, jika ditanggulangi dengan benar dan transparan, khususnya penggunaan anggarannya,” ucap Yuni. (rd/cky)   Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X