Bernhard   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Keputusan DPD PKS Depok untuk merekomendasikan petahana Mohammad Idris sebagai Bakal Calon Walikota pada Pilkada serentak yang dihelat 9 Desember mendatang, dinilai sebagai keputusan tepat. Seperti yang disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Politik Kota Depok, Bernhard. Ia menilai hal tersebut akan menjadi sinergitas dua kekuatan politik, yaitu kekuatan politik PKS dan  simpul kekuatan politik petahana. “Output politiknya,  bahwa Petahana dan PKS akan menjadi pemenang Pilkada 2020,” tutur Bernhard kepada Radar Depok, Kamis (23/07). Sehingga, Bernhard menilai, keputusan yang diambil partai berlambang bulan sabit kembar itu sudah tepat. Terlebih, calon pendampingnya dari kader PKS. Sebab, jika hal itu terwujud akan cukup kuat dalam menggalang potensi sumber daya politik di tingkat arus bawah. “Karena kedua kekuatan politik yaitu PKS dan petahana Mohammad Idris memiliki potensi politik yang kuat diakar rumput,” ungkapnya. Ia menjelaskan, hasil survey politik dari Pusat Studi Hukum dan Politik Kota Depok menunjukkan, kekuatan politik petahana Mohammad Idris lebih unggul dari kandidat lain. “Sedangkan PKS memiliki jaringan kader dan jaringan organisasi yang kuat secara struktural, sistematis dan massif diakar rumput,” jelasnya. Selain itu, Idris sendiri telah membangun komunikasi yang baik dengan partai lain, contohnya partai-partai yang tergabung di Koalisi Depok Tertata. Bahkan, PPP dan Demokrat sudah menentukan sikap dengan mengirimkan surat ke tingkat Jabar dan pusat. “PPP dengan Rapimcab-nya kemarin secara bulat sudah mengusulkan nama Mohammad Idris untuk di bawa ke pimpinan mereka, juga Demokrat yang sudah membuat rekomendasi jauh-jauh hari,” katanya. Dengan bergabungnya PKS dan Tertata, sambung mantan anggota DPRD Kota Depok ini, akan menjadi kekuatan besar dan patut diperhitungkan dalam kontestasi Pilkada, baik dari kandidat yang akan bertarung maupun partai dari kubu lain. “Ini menjadi poros yang kuat dan berpotensi paling besar untuk memenangkan Pilkada Depok 2020,” pungkasnya. (rd/cky)   Jurnalis : Ricky Juliansyah Editor : Pebri Mulya