ASRI : Anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono berada di rumahnya. FOTO : RICKY/RADARDEPOK
Agustus, menjadi bulan sakral bagi Bangsa Indonesia. Demikian bagi Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono, mengawali perbincangan sore bersama awak Radar Depok, di halaman rumahnya yang asri di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Rabu (6/).
Laporan : Ricky Juliansyah
RADARDEPOK.COM - Sebentar lagi kita merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke-75. Peringatan Hari Kemerdekaan bagi kita bangsa Indonesia adalah memperingati berakhirnya sebuah penjajahan yang telah melanda bangsa ini sepanjang beratus-ratus tahun.
Berakhirnya penjajahan yang telah menjarah kekayaan negara dan telah menghancurkan kebudayaan dan memporak porandakan budaya dan moral dari bangsa ini.
“Bagi kita ummat beragama, kemerdekaan adalah kebebasan dalam seluruh bidang kehidupan. Kemerdekaan adalah kebebasan dalam berkeyakinan dan idiologi, kebebasan berfikir dan berbicara, kebebesan berilmu dan mengembangkan pengetahuan, kebebasan berkuasa dan mengatur kehidupan, dan kebebasan kepemilikan dan memanfaatkan kekayaan negara kita,” tutur IBH –sapaannya- mengutip dari Abdul Qadir Audah.
Yang harus menjadi bahan renungan saat ini, setelah 75 tahun kemerdekaan, apakah telah berhasil merealisasikan cita-cita pahlawan dan memetik buah dari kesabaran dan perjuangan mereka.
“Apakah kita saat ini hidup dalam kenyamanan dan memetik buah kemerdekaan itu atau kita telah menyia-nyiakan cita-cita pendahulu kita, dan menukar penjajahan lama dengan penjajahan dalam bentuk baru,” kata Bakal Calon Wakil Walikota Depok yang saat ini sudah direkomendasikan PKS, PPP dan Demokrat Kota Depok untuk Pilkada 2020.
Wakil Ketua Karang Taruna (Katar) Jabar ini menilai, kemerdekaan hakiki yang diinginkan adalah ketika sanggup meyediakan sandang, pangan, obat-abatan dan senjata. Kemerdekaan hakiki adalah ketika bangga dengan negara sendiri dan bangga dengan identitas kenegaraan.
Kemerdekaan hasil perjuangan dan kecintaan terhadap negara , lanjut IBH, cinta terhadap negara harus muncul dalam bentuk penghormatan terhadap hukum dan undang-undang yang telah sepakati.
Sehingga, cinta terhadap negara harus muncul dalam tindakan memelihara capaian yang telah dilakukan para pendahulu, yakni ikut membangun negeri dan membanggakan ibu pertiwi.
“Cinta terhadap negara harus muncul dalam bentuk penyebaran nilai dan norma yang baik, dan penguatan jiwa toleransi dan kasih sayang diantara sesama anak bangsa ini. Selamat Dirgahayu Bangsa Ku. Merdeka,” pungkas IBH. (*)
Editor : Pebri Mulya?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 18:16 WIB