Senin, 22 Desember 2025

KISP : Kampanye Paslon Tidak Subtantif

- Kamis, 5 November 2020 | 09:43 WIB
BERIKAN BUKU : Koordinator Relawan KISP Kota Depok, Wildhan Khalyubi (Kiri) memberikan buku hasil kajiannya di Pilkada Serentak di 2019 kepada perwakilan Radar Depok di Kantor Radar Depok Ruko Verbena, Rabu (04/11). FOTO : DAFFA/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Gembar-gembor kedua pasang calon (Paslon) dalam kampanye ternyata dikepoin Komite Independen Sadar Pemilu (KISP). Rabu (4/11), kajian KISP melihat paslon nomor urut 1 Pradi Supriatna-Afifah Alia dan paslon nomor urut 1 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, lebih sering meneruskan tautan dan hastag dari pada membangun narasi yang substantif. Koordinator Relawan KISP Kota Depok, Wildhan Khalyubi menyebut, penyelenggaraan Pilkada kali ini dilaksanakan di 270 daerah di seluruh Indonesia dengan delapan daerah di Jawa Barat, termasuk Kota Depok. Hal yang membedakan kali ini ialah Pandemi Covid-19, yang belum berakhir. Sehingga, pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi seluruh elemen masyarakat. Kendati begitu, kata dia, tahapan Pilkada Kota Depok kali ini telah memasuki tahapan kampanye oleh kedua paslon. Hal ini juga berpengaruh pada aturan teknis PKPU No13 tahun 2020 sebagai pengganti PKPU No6 tahun 2020 yang dimana kampanye salah satunya membatasi pertemuan tatap muka sebanyak 50 orang dan wajib protokol kesehatan, serta menganjurkan menggunakan media sosial. “Temuan kami dalam melakukan pemantauan di media sosial (Medsos) para paslon berkaitan dengan narasi isu kampanye. Narasi isu kampanye ini merupakan narasi di media sosial yang sering diangkat di setiap postingan kedua paslon baik di Twitter maupun di Facebook,” tuturnya. Menurut Wildhan, masih minimnya narasi isu penanggulangan Covid-19 disetiap paslon. Hal ini didasari dari temuan Relawan KISP Kota Depok, hingga Oktober kemarin. Narasi isu penanggulangan Covid-19 masih dibawah 5 persen, pada masing-masing pasangan calon. Sehingga kedua paslon masih belum memiliki concern terhadap strategi penanggulangan Covid-19, yang akhir-akhir ini turut meresahkan masyarakat Kota Depok. Pantauan KISP di medsos, kedua paslon lebih sering meneruskan tautan, dan hastag dari pada membangun narasi yang substantif. “Jadi, masih minimnya respon dan keterlibatan masyarakat Kota Depok, untuk merespon kampanye di media sosial,” ujar Wildhan saat menyambangi Kantor Harian Radar Depok di Ruko Verbena Grand Depok City (GDC) Kota Depok, Rabu (04/11). BERIKAN BUKU : Koordinator Relawan KISP Kota Depok, Wildhan Khalyubi (Kiri) memberikan buku hasil kajiannya di Pilkada Serentak di 2019 kepada perwakilan Radar Depok di Kantor Radar Depok Ruko Verbena, Rabu (04/11). FOTO : DAFFA/RADAR DEPOK   Adanya temuan ini, KISP mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif mengikuti tahapan kampanye Pilkada Kota Depok. Terutama dalam melihat visi, misi dan program oleh masing-masing paslon. Dengan mengikuti aktif kampanye masing-masing paslon di media sosial. Masyarakat Kota Depok dapat menyuarakan permasalahannya di kolom komentar medsos resmi kedua paslon. “Sehingga pemimpin yang ideal dalam memimpin Kota Depok, tahu permasalahan dan apa yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat Kota Depok,” tandasnya. (rd/hmi)   Jurnalis : Fahmi Akbar Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X