Senin, 22 Desember 2025

Kematian Muslim Bangkitkan Kemenangan Pradi-Afifah

- Senin, 9 November 2020 | 23:46 WIB
SUDAH RIDHO : Maysaroh isteri almarhum Muslim bersama anggota keluarga sedang mendoakan dan mengaku ikhlas, di RT9/2 Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Senin (09/11). FOTO : FAHMI/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Almarhum Muslim harus jadi penggerak hati nurani para relawan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia. Warga RT9/2 Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere ini menghembuskan nafas terakhirnya saat Ngubek Empang di kawasan Kelurahan Duren Mekar, Bojongsari, Minggu (08/11). Loyalitas mantan ketua RT lima periode ini sudah tak diragukan lagi kepada paslon nomor 1. Saat kejadian dia sudah dilarang hadir karena sakit, tapi tetap nekad datang. Dia bersama kakaknya, Rohmain. Almarhum dinyatakan meninggal saat dilarikan ke Rumah Saki Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Maysaroh isteri Muslim anggota relawan Senyap mengaku,  mengikhlaskan kematian suaminya. Dan dia menganggap peristiwa yang merenggut nyawa suaminya sebagai musibah dan takdir yang telah ditetapkan Allah SWT. Maysaroh menceritakan, pada Minggu pagi dia bersama suami dan anggota keluarga lainnya bertolak kekawasan lokasi pemancingan di perbatasan wilayah Kelurahan Pengasinan dan Kelurahan Duren Mekar. Sesampainya di lokasi sebagian warga yang ikut langsung mancing diempang yang sudah disediakan panitia. Dan setelah itu dilakukan aksi ngubek empang. "Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10:30 WIB. Tadinya saya tidak tahu kalau suami saya turun keempang ikut ngubek empang, karena sebelumnya saya melihat dia masih dipinggir empang. Tapi, selang beberapa lama tiba-tiba bapak naik dari empang dan mengeluh nyesek," beber Maysaroh kepada Radar Depok di rumahnya, Senin (09/11). Tiga hari sebelumnya, sambung Maysaroh, suaminya memang masih dalam kondisi kurang sehat. Bila dia tahu turun ke empang, pasti tidak akan mengizinkan. “Mungkin ini sudah takdir, kami semua sekeluarga ikhlas," kata Maysaroh. Dia menambahkan, keputusan suaminya untuk menjadi anggota relawan Senyap relawan paslon nomor urut 1 di Pilkada Depok 2020, sangat direstui semua anggota keluarga. Dan dalam aktivitas mancing bersama tersebut, almarhum menjadi panitia pada kegiatan yang diselenggarakan relawan Senyap. "Saya tidak menyesalkan takdir, dan saya berharap paslon yang didukung suami saya bisa menang dalam pilkada nanti. Sehingga perjuangan suami saya tidak sia-sia," imbuhnya. SUDAH RIDHO : Maysaroh isteri almarhum Muslim bersama anggota keluarga sedang mendoakan dan mengaku ikhlas, di RT9/2 Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Senin (09/11). FOTO : FAHMI/RADAR DEPOK   Sementara, Ketua Relawan Senyap Gandul Utara, Wahyudin membenarkan, kejadian yang menimpa salah satu anggotanya saat dilaksanakan kegiatan mancing bersama. "Ya memang betul almmarhum anggota Relawan Senyap, dan perlu diluruskan pada saat itu kami melakukan kegiatan berlibur bersama bukan kampanye, karena lokasinya bukan diwilayah kami,” ucapnya. Hanya saja, kata dia, memang para peserta banyak yang pakai kaos dukungan paslon dan bawa bendera. Itu juga sempat dipermasalahkan Panwascam Bojongsari. Dan akhirnya mencopot kaos dan atribut lainnya saat itu. Dia berharap kejadian musibah yang menimpa salah satu angota tim relawan Senyap, tidak dipolitisir dan tidak dibesar besarkan. Terlebih semua anggota keluarga sudah menerima dengan ikhlas musibah tersebut. "Awalnya kami hanya mengundang 30 orang ikut kegiatan mancing bersama, tapi banyak anggota yang bawa keluarga sehingga jumlah nya mencapai lebih dari 50 orang,” katanya. Codon -sapaan Wahyudin- mengaku, peristiwa meninggalnya Muslim tidak akan menyurutkan para anggota tim relawan Senyap  melanjutkan perjuangan memenangkan paslon nomor urut 1. Malah sebaliknya, musibah ini akan menjadi pemicu semangat bagi relawan Senyap, menghantarkan Pradi-Afifah menjadi Walikota dan Wakil Walikota masa bakti 2021-2026. "Kami tidak kendor, malah kami semakin semangat melanjutkan perjuangan teman kami yang sudah dipanggil Allah semoga almarhum mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT," tegas dia. Kakak almarhum, Rohmain mengaku, memang saat kejadian dia bersama adiknya mengenakan kaos paslon Pradi-Afifah. Tapi, ini dilakukan karena dalam benaknya ingin Depok ada perubahan. Apalagi, semua keluarga mendukung. “Kami juga sudah mengikhlaskan. Semoga kematian adiknya dapat membangkitkan kemenangan Pradi-Afifah dan relawan lain bisa all-out,” tandasnya. (rd/hmi)   Jurnalis : Fahmi Akbar Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X