Sekjen DPC Gerindra Kota Depok, Hamzah
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Lembaga survei Indodata merilis survei pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota yang tampil di Pilkada Depok 2020. Hasilnya, elektabilitas Paslon Nomor Urut 1 Pradi Supriatna-Afifah Alia unggul di angka 28,10 persen. Sedangkan Paslon Nomor Urut 2 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono meraih angka 24,80 persen.
Menariknya, pada survei Indodata sebanyak 47,10 persen responden menyatakan belum bersikap dan menjawab tidak tahu. Direktur Eksekutif Indodata, Danis Tri Saputra Wahidin menjelaskan, pihaknya menggelar survei tersebut sejak 10 hingga 19 November 2020.
"Kami menggunakan metode multi-stage random sampling dengan klaster survei yang menjangkau 11 kecamatan di Kota Depok. Jumlah respondennya sebanyak 800 orang dengan margin error +/- 3.45 persen, pada tingkat kepercayaan 95,00 persen," ungkap Danis kepada wartawan.
Selain itu lanjut Danis, pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan pewawancara independen dan terlatih.
"Maksud dan tujuan survei adalah untuk mengukur elektabilitas calon walikota dan wakil walikota Depok, serta membaca peta persebaran suara berdasarkan demografi dan partai politik," papar Denis yang didampingi Peneliti Indodata, Permana Sendaya S.IP.
Selain itu, lanjut Denis, survei juga mengukur potensi partisipasi, preferensi pemilih dan kemantapan pilihan. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh pandemi Covid-19 di Pilkada Depok.
Temuan pokok dan analisis hasil survei dijelaskan Danis sebagai berikut: Pertama, potensi partisipasi pilkada Depok tahun 2020 berkisar antara 50 persen hingga 80 persen, dan memungkinkan melampaui partisipasi pada pilkada 2015 yang mencapai 56,15 persen, apabila pilkada disosialisasikan dengan baik dan dilaksanakan dengan menggunakan protokol kesehatan.
Kemudian Kedua, persepsi positif terhadap kinerja pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota seimbang, tidak ada perbedaan yang sigifikan yaitu pada angka 80 persen. Ketiga, permasalahan utama warga Depok terdiri dari permasalah harga kebutuhan pokok yang mahal, pandemi covid-19, sulitnya mencari lapangan pekerjaan, dan biaya pendidikan yang mahal.
Sekjen DPC Gerindra Kota Depok, Hamzah
Keempat, elektabilitas pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia berada di angka 28,10 persen, sedangkan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono pada angka 24,80 persen. Sedangkan sisanya 47,10 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab. Kelima, mayoritas warga Depok menginginkan perbaikan, 39,10 persen responden, serta menginginkan perubahan dan pembenahan Kota Depok sebanyak 37.40 persen.
Keenam, permasalahan perbaikan ekonomi Kota Depok pasca pandemi covid-19 menjadi perhatian yang sangat penting bagi warga Depok. Ketujuh, akseptabilitas warga Depok terhadap politik uang masih cukup tinggi, sehingga diperlukan langkah antisipasi dan strategi kampanye yang tepat untuk mengkanalisasi perilaku prolitik tersebut.
"Kami telah melakukan lebih 30 survei pilkada di berbagai daerah. InshaAllah hasil survei Indodata bisa diandalkan dan akurat, karena survei kami berbasis statistika, termasuk saat kami melakukan survei pilkada Depok ini," tegas Danis.
Terkait hasil survei Indodata tersebut, Sekjen DPC Gerindra Kota Depok, Hamzah mengaku sangat terpacu dan termotivasi. Namun, pihaknya masih terus bergerak memaksimalkan untuk memenangkan Paslon Pradi-Afifah di Pilkada Depok 2020.
“Memang hasil survei itu cukup tinggi, tapi ini bukan berarti membuat kami jumawa. Tentunya kami akan menjadi lebih semangat lagi,” tutur Hamzah kepada Radar Depok, Rabu (25/11).
Tidak hanya itu lanjut Hamzah, mulai dari partai koalisi yakni Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar, PAN, PKB, PSI, dan didukung partai non-parlemen Hanura, PBB, Nasdem, Perindo, PKPI dan Partai Garuda, Ormas, serta para relawan yang mendukung Pradi-Afifah terus bergerak menyampaikan visi misi, dan memiliki keyakinan kuat bahwa Pradi-Afifah bisa menang telak di Pilkada 2020.
“Disampaikan kepada masyarakat jangan takut datang ke TPS, karena tetap menerapkan protokol kesehatan. Mari pada 9 Desember 2020 datang ke TPS, dan mencoblos paslon Nomor Urut 1 Pradi-Afifah,” ucap Hamzah yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Kota Depok.
Sekjen DPC Gerindra Kota Depok, Hamzah
Sementara itu, Lembaga Pemantau Pemilu Democracy And Electoral Empowerment Patnership (DEEP) kembali merilis survei Calon Walikota dan Wakil Walikota yang bertarung di Pilkada Depok 2020. Pada survei kedua ini, Paslon Nomor Urut 1 Pradi-Afifah unggul dibanding pasangan Paslon Nomor Urut 2 Idris-Imam.
DEEP dalam rilisnya menjelaskan, metode pengambilan data survei melalui enam buah pertanyaan yang dibuat dengan google form dan disebar melalui media sosial dan jaringan whatsapp group yang menjadi simpul sosial Kota Depok. Rentang waktu survei dimulai pada 24 Oktober hingga 4 November 2020.
Jumlah responden yang mengikuti survei sebanyak 2.684 orang yang berdomisili dan tersebar di 11 wilayah kecamatan di Kota Depok. Hasilnya tingkat keterpilihan di survei DEEP, pasangan Pradi-Afifah unggul 49,6 persen dari Idris-Imam. Sedangkan 47,8 persen responden menyatakan memilih pasangan Idris-Imam, dan sebanyak 1,9 persen responden menyatakan tidak tahu dalam memilih.
Diikuti 0,7 persen responden menyatakan tidak akan memilih pasangan manapun.
Seperti diketahui, Pradi-Afifah diusung oleh koalisi besar yaitu Partai Gerindra, PDIP, Golkar, PSI, PKB, PAN, dengan kekuatan 33 kursi di DPRD Kota Depok. Selain itu, Pradi-Afifah juga didukung enam partai politik nonparlemen.
Sedangkan Idris-Imam diusung koalisi PKS, Demokrat dan PPP, dengan kekuatan 17 kursi di DPRD Kota Depok, serta didukung satu parpol nonparlemen, yaitu Berkarya. DEEP adalah lembaga pemantau pemilu yang independen, dan telah mendapatkan legalitas hukum berupa Sertifikat Akreditasi Pemantau dari Badan Pengawas Pemilu. (gun/net)
Jurnalis : M. Agung HR
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 06:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:40 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:32 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 20:24 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:21 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 21:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:14 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:38 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:55 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:53 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 20:05 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 19:46 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 17:28 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 10:19 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 08:13 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 20:45 WIB