RADARDEPOK.COM, DEPOK – Musyawarah Daerah (Musda) V DPD PAN Kota Depok sudah di depan mata. Rencananya, bakal dihelat pada Kamis (18/2). Sejumlah mulai naik ke permukaan guna menahkodai partai berlambang matahari terbit ini. Salah satu yang cukup menyita perhatian, ialah langkah yang diambil Mohamad Romdhoni. Pria besar yang biasa disapa Big Dhonny ini, mengaku siap membawa PAN Kota Depok untuk kembali berjaya. “Di dorong niatan untuk membenahi PAN Kota Depok dan merajut kembali kader-kader dan simpatisan PAN,” ungkapnya kepada Radar Depok, Senin (15/2). Romdhoni berangkat bukan dari parlemen. Ya, dirinya bukan merupakan seorang Anggota DPRD Kota Depok. Namun kiprahnya di partai besutan Zulkifli Hasan ini, bukanlah kaleng-kaleng. Dia sudah menjadi kader sejak 2003. Melihat latar belakang, dirinya selama ini sangat akrab dengan bencana. Maklum, ia merupakan relawan militan dari Tagana Kota Depok. Tidak melulu jago kandang, sebab acapkali dirinya sampai terjun ke kota lain yang tengah diterpa bencana. “Alhamdulillah banyak turun di bidang kebencanaan, baik di dalam Kota Depok maupun di luar kota,” ucap lulusan D3 Universitas Gunadarma ini. Diketahui pula, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD KNPI Kota Depok. Sehingga, basic organisasi tentu ia kantongi. Di PAN sendiri, ia pernah menempati sejumlah pos jabatan. Antara lain, Wakil Bendahara DPD PAN Kota Depok (2005 - 2010) dan Wakil Ketua DPD PAN Kota Depok (2010 – 2015 & 2015 - 2020). Ihwal langkahnya maju sebagai calon ketua PAN, sejumlah upaya sudah dilakukan. Termasuk lobi-lobi politik. “Agar bisa mengembalikan kejayaan PAN Kota Depok, seperti 2014 yang mampu menghasilkan enam kursi DPRD Kota Depok, satu kursi DPRD Jawa Barat, dan satu kursi DPR RI,” bebernya. Ia mengaku tak gentar, meski diketahui sejumlah nama beken bakal turut mencalonkan diri, seperti H.M Hasbullah Rahmad, Azhari, Nurhasan, hingga Fitri Hariono. “Saya mencanangkan kebangkitan DPD PAN Kota Depok, dengan target meraih delapan kursi DPRD Kota Depok. Tidak ada kata kalah dalam rumus hidup saya. Karena pejuang tangguh tak akan menyerah sebelum peluit akhir pertandingan berbunyi,” tandasnya. (rd/jun)   Jurnalis/Editor : Junior Williandro