Senin, 22 Desember 2025

Imam Turidi : Pemkot Depok Harus Punya Prioritas Tanggulangi Lonjakan Covid-19

- Selasa, 29 Juni 2021 | 17:32 WIB
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Imam Turidi mendorong Pemkot Depok untuk punya program prioritas dalam menanggulangi lonjakan kasus Covid-19 agar pemulihan dapat berlangsung tepat dan cepat. “Tapi kalo saya lihat belum ada dan bahkan terkesan kaget dan kurang siap menghadapi lonjakan Covid-19 ini,” kata Imam Turidi kepada Radar Depok, Selasa (29/06). Berdasarkan hasil serap aspirasi dari masyarakat, Politikus PDI Perjuangan ini melanjutkan, banyak warga yang sulit sekali untuk mendapatkan akses vaksin Covid-19 di Depok. Sebab, penyedia vaksin seperti di rumah sakit, puskesmas dan instansi lain yang pendaftarannya melalui daring, cepat sekali penuh. “Saya ingin meneruskan saja sebetul nya apa yang menjadi harapan warga dan kondisi di lapangan,” paparnya. Dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Depok 2 (Beji, Cinere, Limo) ini meminta agar Satgas Covid-19  kota bisa memonitor  pelaksanaannya di Depok, apakah berjalan baik di lapangan atau tidak. Karena, dia melanjutkan, banyak sekali keluhan warga yang menyampaikn sulitnya memdapatkan giliran vaksin. “Kalau di Jakarta sangat mudah dapat akses vaksinnya, bahkan bukan KTP DKI pun boleh,” ujar Imam Turidi. Menurut politikus yang juga pengusaha sukses ini, Pemkot Depok bisa memanfaatkan tempat tempat terbuka, seperti stadion untuk membantu pelaksanaan vaksin, vaksin itu menjadi harapan dan solusi saat ini “Jadi jangan sampai pemerintah kota beretorika, harus ada target secepatnya yang harus dicapai berapa ratus ribu warganya yang bisa divaksin,” kata Imam Turidi. Selain itu, Imam Turidi menegaskan, RS penuh dengan pasien covid-19 juga harus jadi perhatian serius, jangan ketika Full kemudian disarankan pulang dan melakukan isolasi mandiri (Isoman) saja tanpa mendapat pelayanan “Bisalah di buka pelayanan, seperti di Bekasi membuka tenda di halaman atau tempat parkir untuk menambah jumlah penampungan warganya yang sudah jauh jauh datang ke RSUD tidak pulang dengan kecewa karena tidak tertangani,” tegas Imam Turidi. Sebab, Imam Turidi mengatakan, jika pasien Covid-19 yang tidak tertampung di rumah sakit dan dibiarkan pulang dengan alasan penuh,  tentu akan berbahaya bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk keluarga dan tetangganya. “Ini harus jadi perhatian serius pemerintah kota bagaimana bisa memecahkan persoalan ini,” bebernya. Belum lagi, sambung Imam Turidi, terkait masalah pangan dan kesejahteraan, seperti bantuan sembako atau vitamin dari Pemkot melalui Dinas Sosial. Hal ini juga menjadi bagian penting dan diharapkan warga. Dia pun meminta pemerintah kota menyalurkan bantuan pangan atau vitamin kepada warga kurang mampu yang terkena covid dan melakukan isolasi mandiri “Bagaimana peran pemerintah kota ikut menurunkan bantuannya jangan sampai tidak menurunkan bantuan dari anggaran kota. Saat ini perlu perhatian dan keseriusan Pemkot untuk mengatasi permasalahan pangan, khususnya bagi warga kategori kurang mampu namun terpapar Covid dan harus isolasi mandiri. Prosedur dipermudah akses diperbanyak agar pelayanan bantuan pangan atau vitamin kepada warga bisa dirasakan,” sambung Imam Turidi. Seharusnya, Imam Turidi menambahkan, pemerintah Kota Depok harus punya konsep dalam menangani lonjakan pasien Covid-19. Jika memang belum ada konsep yang jitu, bisa dengan meniru daerah lain yang lebih baik pelayanannya. “Yang terpenting adalah upaya maksimal jangan menunggu warganya sengsara tanpa kehadiran pemerintahnya,” imbuhnya. Kepada warga yang belum mendapatkan vaksin ataupun bantuan, Imam Turidi meminta agar tetap sabar dan selalu menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), karena jika tidak tertib Prokes, otomatis berperan ikut memperpanjang pandemi ini. “Jangan sampai tidak taat Prokes, giliran terkena ujung-ujungnya tetap minta diurusi. Lebih baik kita mencegah dengan disiplin menerapkan Prokes, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi,” pungkas Imam Turidi. (cky)   Editor : Ricky Juliansyah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X