Senin, 22 Desember 2025

Abdul Harris Bobihoe: Ekraf Mampu Jadi Tulang Punggu Ekonomi Nasional

- Jumat, 4 Februari 2022 | 09:21 WIB
Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe. Istimewa
Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Harris Bobihoe. Istimewa

RADARDEPOK.COM, DEPOK – Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Harris Bobihoe mengatakan 17 sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan sektor yang dianggap mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Politisi Gerindra ini mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, Ekraf memberikan pemasukan yang terus meningkat jika diukur pada kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“Menurut data dari Badan Pusat Statistik pada 2017, sumbangan ekraf terhadap perekonomian nasional mencapai 7,24 persen dan angka pertumbuhannya mencapai 5,06 persen,” tutur Abdul Harris Bobihoe dalam keterangan tertulis yang diterima Radar Depok, Jumat (4/2).

Kontribusi ini, sambung Abdul Harris Bobihoe, diharapkan bisa terus berkembang. Pada 2019 saja, kontribusi ekraf sudah mencapai US$ 20 miliar. Dari sisi pencapaian lapangan kerja, ekraf juga menghadirkan 18,1 juta peluang kerja di tahun yang sama.

“Dengan keadaan yang menjanjikan tersebut, saya rasa ekraf dapat menjadi sektor alternatif untuk berinvestasi bagi para investor,” ungkap Abdul Harris Bobihoe.

Di sisi lain, dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat 8 (Kota Depok-Kota Bekasi) ini melanjutkan, kini masih banyak pelaku industri ekraf yang mengandalkan pinjaman keluarga dan bank untuk memulai usahanya.

“Padahal, pasar modal memberikan peluang yang amat luas, baik dari segi pendanaan hingga kesempatan untuk memperluas usahanya,” paparnya.

Menyikapi hal tersebut, Abdul Harris Bobihoe mengakui memang masih ada pelaku ekraf yang mengandalkan mekanisme modal sendiri, jumlahnya sekitar 92 persen. Hanya 24,44 persen yang sudah berhasil mendapatkan pinjaman dari perbankan dan 0,66 persen dari pinjaman modal ventura.

“Saya berharap agar pelaku ekraf bisa menerima lebih banyak informasi tentang pembiayaan di pasar modal agar tahu apa saja alternatif pembiayaan di sana guna meningkatkan skala usaha mereka. Ekraf diharapkan berkontribusi sebesar Rp 1.274 triliun atau sekitar 6,98 persen dari keseluruhan PDB nasional pada 2020. Hal ini menunjukkan bahwa ekraf dapat menjadi salah satu sektor yang menarik bagi para investor pasar modal,” ucap Abdul Harris Bobihoe. (cky)

Editor : Ricky Juliansyah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X