RADARDEPOK.COM, JAKARTA - Pewarta Online Nusantara (pon) mengecam dan mengutuk keras tindakan tentara israel yang menembak wartawati Shireen Abu Aqleh, kemarin, di tepi barat palestina.
Ketua Umum pon, Iwan Hartawan menegaskan bahwa wartawan yang sedang menjalankan tugasnya tidak semestinya mendapat perlakuan demikian.
“Di Israel, atau di mana pun berada, wartawan atau pewarta harus dilindungi hak-haknya. Sebab dia sedang bekerja, menjalankan profesinya,” ujar Hartawan dalam keterangan tertulis yang diterima Radar Depok di Jakarta, Kamis (12/05).
Israel, menurut Hartawan, mestinya mengetahui hal itu. Jangan justru wartawan dijadikan target. Dan, sambung dia, urnalis sebagai garda terdepan melakukan tugas yang mulia mengambil peliputan dan merekam gambar untuk diinformasikan kepada khalayak yang ingin mengetahui situasi dan keadaan perang sudah berlangsung bertahun-tahun.
“Apalagi Shireen Abu Aqleh kan sudah menunjukkan identitasnya. Itu terlihat pada dadanya (rompi bertuliskan ‘PRESS’),” katanya.
pon pun meminta kepada segenap wartawan atau awak media untuk ikut berempati atas kejadian yang menimpa Shireen Abu Aqleh ini.
“Kami harap kedepannya, tidak ada lagi wartawan yang menjadi korban, hanya karena ia menjalankan tugas,” pungkas Hartawan.
Sementara, Sekjen pon Sonny Eko Kussetyawan menambahkan, tugas jurnalis di medan perang sangat berisiko tinggi. Apalagi, kejadian yang menimpa jurnalis senior Shireen berada di wilayah antara Israel dan palestina yang merupakan rawan terjadi tembak menembak antarkedua negara itu.
"Dengan kejadian ini, kami Pewarta Online Nusantara mengutuk tentara israel yang telah menembak jurnalis Shireen Abu Aqleh. Ini merupakan perbuatan yang keji dan tidak berperikemanuasian dan meminta dunia Internasional untuk mengecam keras tindakan Israel," tandas Sonny. (cky)
Editor : Ricky Juliansyah