RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pilkada Depok 2024 mulai terdengar. Sudah mulai jadi perbincangan di tiap partai politik. Seluruh partai sudah mulai mengencangkan ikat pinggang. Memanaskan mesin partai. Partai Gerindra menjadi salah satu gerbong yang sudah mempersiapkan diri sedari dini.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna, tak menampik hal tersebut. Meski masih dua tahun lagi, Pemilu 2024 menjadi agenda besar yang tak boleh dikesampingkan. Apalagi targetnya menang.
“2024 tentu akan sibuk sekali. Ada Pilpres, Pileg, sampai Pilkada. Banyak persiapan yang akan dilakukan,” ungkap Pradi kepada Radar Depok, saat pemotongan hewan kurban di Kantor DPC Partai Gerindra Kota Depok, Minggu (10/7).
Pradi menuturkan, menang menjadi harga mati bagi Gerindra. Makanya, sedari dini kader-kader potensial mesti sudah bersiap, sembari menunggu titah partai. “Jumlah kursi di parlemen, baik di Jabar atau kota/kabupaten mesti ditambah,” tuturnya.
Lebih lanjut, beber dia, saat ini perolehan kursi di Jabar ada 25, lalu DPR RI (78 kursi), dan Depok (10 kursi). “Tentu kami optomis bisa menambah. Khusus Depok, kami dalam tren baik. Selalu naik dalam sudah pemilu terakhir. Menang harga mati,” beber mantan Wakil Walikota Depok ini.
Namanya pun kembali mencuat. Menjadi figur potensial untuk ikut kontestasi pilkada. Pradi mengaku, menyerahkan segala keputusan ke partai. Secara pribadi, dirinya sangat siap untuk kembali bertarung di Pilkada. “Saya sudah tiga kali ikut Pilkada. Tentu saya kembalikan ke partai. Saya sebagai kader siap menjalankan perintah saja,” bebernya.
Soal potensi koalisi dengan partai lain, Pradi menuturkan, hal tersebut masih prematur. Tapi, untuk komunakasi tentu sudah dilakukan sejak lama.
“Ibarat pacaran, jalinan komunikasi terus dilakukan,” tegasnya.
Kini, pihaknya sedang mendata jumlah riil kader Gerindra yang memiliki KTP ataupun yang maish jadi loyalis. Hal ini penting dilakukan guna upaya menggaet suara pemilih pemula atau milenial.
“Prinsipnya adalah bagaimana kita memberikan contoh inspirasi kegiatan di masyarakat. Jumlah kader sudah puluhan ribu. Terlihat kok suaranya di Kesbangpol,” pungkasnya. (rd/jun)