RADARDEPOK.COM - Setelah tiga kali melakukan aksi demonstrasi, akhirnya Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok bisa mengadvokasi siswa miskin untuk sekolah di Tahun Ajaran 2022-2023. Hal tersebut diungkapkan Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan kepada Radar Depok, Jumat (12/08).
Selain mengadvokasi kesehatan rakyat, DKR setiap tahun ajaran baru harus memperjuangkan para siswa dari keluarga miskin yang ditolak bersekolah. Tahun ini, DKR Depok berhasil memperjuangkan 16 siswa setingkat SMP dan 15 siswa setingkat SMA dan SMK.
"Kami berharap tahun depan jangan ada lagi siswa dari keluarga miskin yang ditolak bersekolah. Jangan ada lagi yang jualan bangku sekolah, sampai siswa miskin tidak bisa bersekolah," tegas Roy Pangharapan.
Roy Pangharapan bersama seluruh relawan DKR berharap, pemerintah bisa menertibkan pihak sekolah yang tidak koperatif bahkan menjual bangku sekolah yang selama ini merugikan masyarakat.
"Sebenarnya semua siswa pasti bisa bersekolah. Karena pemerintah telah mengalokasikan 20 persen dana dari APBN untuk pendidikan. Kelewatan kalau sampai ada anak ditolak bersekolah dengan alasan sudah tidak ada bangku sekolah seperti yang terjadi setiap tahun," geram Roy Pangharaoan.
Untuk itu,sambung Roy Pengharapan, DKR meminta agar gubernur dan walikota lebih aktif menertibkan setiap sekolah di wilayahnya. Dan, jika memang sekolah penuh pemerintah harus bisa mengadakan jalan keluar.
Selama ini, Roy Pangharapan melanjutkan, untuk siswa SMP DKR memperjuangkan di tingkat Pemerintah Kota Depok. Sedangkan untuk siswa SMA dan SMA, DKR harus memperjuangkan ke tingkat Provinsi Jawa Barat.
"Setiap tahunnya kami harus menerima laporan ratusan siswa dari keluarga tidak mampu setingkat SMP dan SMA/SMK. Dan setiap tahun juga kami harus memaksa agar sekolah dan pemerintah tidak menolak siswa dari keluarga miskin," ucap Roy Pangharapan.
Untuk itu, Roy Pangharapan mewakili relawan DKR dan orang tua siswa tidak mampu mengucapkan terima kasih, pada semua pihak yang telah mendukung perjuangan DKR bersama orang tua murid dan para siswa untuk mendapatkan pendidikan sebagai hak konstitusionalnya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang selalu mengawal perjuangan kami ini. Juga terima kasih pada pihak dinas pendidikan yang telah mencarikan jalan keluar. Dan terima kasih kepada semua kepala sekolah yang bisa bekerjasama dan menerima siswa miskin bisa bersekolah. Juga terima kasih kepada semua media yang ikut membantu mengangkat persoalan ini dalam pemberitaannya," tegasnya. (cky)
Editor : Ricky Juliansyah