Minggu, 21 Desember 2025

PBNU: Parpol Harus Berani Munculkan Calon Alternatif

- Rabu, 24 Agustus 2022 | 09:25 WIB
PEMILU : Kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) Afifuddin Muhajir sebut Parpol harus berani munculkan calon alternatif. Istimewa
PEMILU : Kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) Afifuddin Muhajir sebut Parpol harus berani munculkan calon alternatif. Istimewa

RADARDEPOK.COM - Kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) Afifuddin Muhajir berpesan, agar agenda bangsa Pemilu 2024 dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memilih calon pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini.


Wakil Rais Aam PBNU itu juga menyatakan, pemimpin bisa dari mana saja. Bukan hanya dari partai politik. Karena itulah, penting untuk menyamakan persepsi dan meninggalkan fanatik kepartaian. Sehingga muncul calon alternatif yang dibutuhkan.


“Kalau ada calon yang punya kapabilitas dan integritas, sebagaimana syarat mutlak sebagai pemimpin, dari non parpol, alangkah baiknya kita sepakati. Hilangkan fanatisme parpol,” ujar Kiai Afif dalam Seminar Nasional, Perspektif NU Terhadap Agenda Bangsa 2024 yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi NU di Gedung PBNU, Kramat, Jakarta Pusat baru-baru ini.


Kiai Afif juga mengakui, partai politik pasti tidak akan rela jika ada calon berkualitas yang bukan dari kelompok mereka. Sebab, selama fanatik partai melekat, akan sulit untuk muncul calon alternatif.


“Namun harus diingat, memilih pemimpin adalah hal yang amat penting. Sebab, jika masyarakat ingin baik, pemimpinnya harus pula yang baik,” ujar wakil Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah serta Naib Mudir Ma’had Aly Sukorejo Situbondo ini.


Kiai Afif pun menyebut nama kader NU yang bukan dari kalangan partai politik. Salah satunya adalah Menko Polhukam Mahfud MD.


“Saya kira Pak Mahfud jadi salah satu tokoh alternatif yang memenuhi syarat yang saya sebutkan sebagai pemimpin tadi. Semoga partai politik memunculkan nama alternatif ini,” kata dia.


Kiai Afif menambahkan, bagi NU politik bukan tujuan, tetapi sarana untuk mencapainya. Jangan sampai politik merusak tujuan dengan cara yang merusak persatuan.


“Sah saja orang NU mau maju. Justru orang NU yang tidak mendukung orang NU yang baik, diragukan ke-NU-annya,” tandasnya. (jpc)


Editor : Ricky Juliansyah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X