RADARDEPOK.COM - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mengumumkan penundaan kenaikan harga Pertalite dan solar. Hal tersebut secara langsung disampaikan Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat, Sigit Raditya.
"Saya sering turun ke masyarakat dan aspirasi masyarakat menilai kenaikan harga dua jenis bahan bakar bersubsidi tersebut, dikhawatirkan memicu lonjakan inflasi dan melemahkan daya beli masyarakat," ungkapnya kepada Radar Depok, Senin (29/8).
Baca Juga : Kolektor Sepeda Ontel di Depok, Gunadi : Miliki 25 Sepeda Seharga Rp200 Juta, Salah Satunya Bekas Perang Dunia Kedua
Pria yang digadang-gadang mencalonkan DPR RI dari dapil Depok-Bekasi itu menyebutkan, banyak masyarakat yang meminta agar kenaikan harga BBM khususnya jenis pertalite dan solar dibatalkan.
"Jika harga Pertalite menjadi Rp10 ribu/liter akan berkontribusi terhadap kenaikan inflasi sebesar 0,97%. Kenaikan ini bisa berdampak terhadap pemulihan ekonomi dari keterpurukan akibat pandemi covid-19," tegas Sigit.
Sigit menjabarkan, ihwal rencana pemerintah mengalihkan subsidi BBM tersebut ke Bantuan sosial dinilai tidak memberikan dampak signifikan. "Rakyat butuh penundaan dan pembatalan, bukan skema pengganti subsidi BBM," ujarnya.
Terpisah, Kader muda Partai Demokrat asal Depok, Sukarjito menginginkan, kenaikan BBM bersubsidi dibatalkan. Pasalnya, akan berdampak terhadap domino masyarakat.
"Dampaknya ini akan dahsyat, tak hanya ekonomi juga sosial politiknya," ungkap staff ahli anggota DPR RI tersebut.
Jito-panggilan akrbanya-menjelaskan, banyak masyarakat yang menyampaikan aspirasinya agar kenailan BBM tersebut dilakukan penundaan.
"Saya sudah turun ke masyarakat, bahkan ke tingkat RT serta Ibu Rumah Tangga, mereka inginkan kenaikan BBM ditunda.
Itu harapan rakyat yang saya dengar langsung," beber pria yang akan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Depok tersebut.
Sebelumnya, pemerintah menegaskan tidak berencana menambah dana subsidi energi 2022 yang mencapai Rp502 triliun. Sehingga, sangat mungkin harga BBM bakal dinaikkan. (ger/rd)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Fahmi Akbar