RADARDEPOK.COM - Menghadapi bonus demografi, Pemerintah terus berusaha membekali kelompok usia produktif dengan keterampilan yang mampu mengembangkan potensi diri, baik sebagai pegawai maupun pengusaha.
Seperti yang dituturkan, Anggota DPRD Jawa Barat, Rizki Apriwijaya bahwa Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan, tepatnya pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang.
“Bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia,” kata Rizki Apriwijaya kepada Radar Depok, Selasa (20/09).
Menurut politikus milenial Partai Gerindra ini, bonus demografi menjadi kesempatan strategis bagi Indonesia untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah.
“Apalagi, tahun 2030 terdapat agenda besar pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Sejalan dengan itu, pemerintah pun telah mencanangkan Visi Indonesia Emas tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas,’ papar Rizki Apriwijaya.
Momentum tersebut, sambung dewan dari Dapil Jabar VIII (Kota Depok-Kota Bekasi) ini, tentu harus dihadapi dengan perencanaan yang matang, seperti mempersiapkan generasi yang produktif, dan juga generasi muda saat ini perlu mengatur meningkatkan skill mereka agar tidak tergilas oleh kemajuan zaman.
“Generasi muda harus dipersiapkan, mereka pun harus mau untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan belajar sungguh-sungguh serta mengikuti pelatihan,” sambungnya
Rizki Apriwijaya juga meminta agar pemerintah dapat mempersiapkan berbagai lapangan pekerjaan dan membuka keran investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebab, melimpahnya SDM yang produktif tidak akan bisa produktif apabila tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan bidang yang dikuasai.
"Pemerintah harus berfokus untuk membangun lapangan pekerjaan agar bonus demografi bisa dimanfaatkan dengan baik. Karena kalau tidak, maka pemerintah akan kehilangan momentum, kita akan kehilangan momentum di masa bonus demografi sekarang ini," imbuh dia.
Dia mengingatkan, apabila bonus demografi gagal dimanfaatkan maka akan sangat berbahaya ketika masuk ke masa aging population atau masa di mana jumlah penduduk berusia tua lebih besar dari jumlah produktif.
"Nanti pada tahun 2045 Indonesia yang memimpin itu anak-anak muda saat ini. Mereka harus berperan menjadi bagian dari generasi produktif agar kita terhindar dari aging society," pungkasnya. (cky)
Editor : Ricky Juliansyah