Senin, 22 Desember 2025

Saat Pakar Kepemiluan Temu Gagasan : Diinisiasi Bawaslu RI dan Seknas LS Vinus, Bahas Model Pengawasan Ideal

- Jumat, 21 Oktober 2022 | 21:00 WIB
DISKUSI : Suasana usai diskusi yang diselenggarakan Bawaslu RI dengan Seknas LS Vinus bertajuk 'Model Pengawasan Ideal Kelembagaan Bawaslu’ di Golden Boutique Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (20/10). Istimewa
DISKUSI : Suasana usai diskusi yang diselenggarakan Bawaslu RI dengan Seknas LS Vinus bertajuk 'Model Pengawasan Ideal Kelembagaan Bawaslu’ di Golden Boutique Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (20/10). Istimewa

Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) mengadakan Diskusi terpumpun dengan tajuk 'Model Pengawasan Ideal Kelembagaan Bawaslu’ di Golden Boutique Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (20/10).

Laporan : Ricky Juliansyah


RADARDEPOK.COM - Kegiatan yang bekerja sama dengan Sekretariat Nasional (Seknas) Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) ini, diikuti puluhan pemantau Pemilu untuk membicarakan model pengawasan dan merupakan agenda temu gagasan pemantau Pemilu.

Plt Kepala Puslitbangdiklat Ibrahim Malik Tanjung menyampaikan bahwa sasaran pengawasan oleh Bawaslu bukan hanya terkait kinerja KPU tapi semua potensi pelanggaran proses Pemilu


“Pengawasan Bawaslu yang sangat kompleks, perlu model pengawasan yang variatif sesuai perkembangan zaman,” ujar Ibrahim.


Sedangkan Founder Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi mengatakan, partipasi masyarakat dalam Pemilu ini sangat dibutuhkan untuk mengawal tuntas kepemiluan.


“Karna ketika adanya kesukarelawanan pemilu itu dapat memperlancar mekanisme pemilu yang berlangsung,” ungkap pria yang biasa disapa Kang Yus.


Sementara, mantan Anggota Bawaslu Republik Indonesia periode 2012-2017, Daniel Zuchron menyampaikan juga Bawaslu dalam model Pengawasan perlu mendekatkan diri kepada Masyarakat.


“Tanpa adanya kedekatan Lembaga dengan Masyarakat tidak akan meningkatkan kesukarelawanan dan partisipasi publik dalam model pengawasan terkini,” ujar Rektor ITB Vinus tersebut.


Lalu, Dian Permata Seorang Akademisi yang mengajar di Universitas Ibnu Chaldun mengatakan Isu Hoax selalu muncul sejak Pemilu 2019.


“Model pengawasan via Media juga perlu untuk ditingkatkan khususnya kepada publik yang ingin berpartisipasi dalam pengawasan pemilu,” lanjut Dian melengkapi.


Tak hanya itu, Koordinator Nasional JPPR Dian Paramita menambahkan bahwa Model Pengawasan Masyarakat dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan dan pelanggaran.


“Saat ini, temuan yang ditemukan oleh masyarakat masih minim, karena mereka belum mengerti kepemiluan secara maksimal,” ujar Perempuan yang disapa Mita.


Terakhir, Founder Komite Pemilih (Tepi) Jerry Sumampow menanggapi bahwa Model Pengawasan yang dilakukan oleh Pemantau Pemilu perlu diperjelas.


“Mau dibawa ke mana model pengawasan oleh Pemantau ini, sudah harus jelas dan Fokus dalam proses pemantauannya,” tutup Jerry. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X